Pakar Sebut Kearifan Lokal dalam Karya Sastra Berperan dalam Pembentukan Karakter Masyarakat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Dewasa ini keberadaan komunitas sastra semakin banyak diminati oleh pecinta karya sastra di Indonesia. Bukan hanya sebagai wadah bersosialiasi,komunitas sastra juga menjadi tempat bagi sastrawan mencipta karya sastra. Tak jarang, dari komuitas sastralahir sastrawan baru dengan karya yang tak kalah dari sastrawan terdahulu.

Guru besar sastra indonesia UNAIR, Prof. Dr. Ida Bagus Putera Manuaba, M. Hum menyatakan bahwa sastra yang diproduksi sastrawan dari komunitas sastra berperan penting bagi pembangunan karakter. Hal tersebut mengingat komunitas sastra tercipta dan tumbuh dari kearifan lokal masyarakat.

“Keberadaan komunitas sastra dan produksi sastra, memang saling berkaitan satu sama lain. Keberadaa komunitas yang eksis di Indonesia, perlu digali pola dan strateginya, guna dapat diterapkan dalam komunitas yang masih belum eksis,” terangnya.

Oleh sebab itu,komunitas sastra yang belum eksis perlu belajar dari komunitas yang sudah memiliki eksistensi. Hal itu bertujuan mengoptimalkan peran komunitas sastra sebagai wadah kreatif bagi sastrawan dalam memroduksi karya sastra.

Dosen yang akrab disapa Prof. Putre tersebut melakukan kajian terhadap komunitas sastra di beberapa wilayah di Indonesia. Di antaranya, komunitas sastra yang berada di Jakarta, Bandung,Yogyakarta, Surabaya, Bali, Padang, Balikpapan, dan Makasar. Delapan kota tersebut dipilih karena dianggap sebagai representasi dari kota-kota yang ada di wilayah Indonesia.

Dirinya mengugkapkan bahwa studi tentang komunitas sastra memiliki arti penting untuk menjawab bagaimana komunitas sastra berperan sebagai pihak pemroduksi karya sastra.

“Dalam arti, bagaimanakah komunitas sastra memupuk potensi kreatif para sastrawannya sehingga mereka mau dan mampu berkarya dan menghasilkan karya-karya yang berguna bagi masyarakat pembaca,” ugkapya.

Hasil penelitian meunjukkan bahwa terdapat signifikansi antara komunitas sastra dan peranannya dalam pembangunan karakter.Terdapat empat hal penting yang terkait dengan komunitas sastra. Pertama, komunitas sastra yang eksis di Indonesia cenderung meregenerasi sastrawan. Namun,kecenderungan tersebuttidak terjadi pada komunitas sastra yang belum eksis.

Kedua, komunitas sastra yang eksis, tidak hanya memroduksi karya sastra, melainkan juga memproduksi karya serta aktivitas seni budaya kreatif lainnya. Ketiga, komunitas sastra yang eksis, cenderung melahirkan sastrawan. Sastrawan tersebut berpotensi menghasilkan karya-karya sastra berkualitas yang sarat nilai kearifan lokal.

Keempat, kearifan lokal direvitalisasi dalam karya sastra yang diproduksi sastrawan komunitas sastra. Sehigga, corak karya sastra seperti itu dapat dimanfaatkan sebagai media pembangunan karakter.Hasil riset tersebut, lanjut Prof. Putre diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan pembangunan karakter bangsa.

“Pembangunan karakter, diperlukan dalam masyarakat Indonesia. Oleh karena, masih berkait dengan kondisi masyarakat Indonesia yang tengah mengalami persoalan mentalitas dan karakter, yang ditandai dengan masih adanya perilaku korup, ketidakjujuran, kekerasan, dan dehumanisasi,” tuturnya.

Penulis: Zanna Afia

Editor: Nuri Hermawan

Referensi

Manuaba,Ida Bagus Putera. 2019. Komunitas Sastra, Produksi Karya, dan Pembangunan Karakter. Mozaik Humaniora. Vol. 19 (1) 2019 : p. 37-47

Link

https://e-journal.unair.ac.id/MOZAIK/article/view/10563/0

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).