Lindungi Perempuan dari Pelecehan Seksual, Evilita Andriani Dirikan Ojek Syar’i

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Di era modern ini banyak sekali bisnis yang menawarkan jasa untuk mempermudah manusia dalam beraktifitas, salah satunya yaitu jasa transportasi ojek online. Namun, jasa layanan berbasis mobile itu tidak jarang membuat perempuan merasa tidak aman apabila mendapatkan driver atau pengemudi laki-laki. Melihat hal itu, Evilita Andriani selaku CEO dan Chairman PT OJESY Indonesia tergerak untuk mendirikan jasa ojek online khusus untuk perempuan atau yang biasa disebut Ojek Syar’i (Ojesy).

Dalam acara seminar Women Hero yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM Universitas Airlangga (UNAIR) pada Sabtu (23/11/2019) lalu, Elitta, sapaan akrabnya menceritakan bahwa alasan mendirikan Ojesy dilandasi oleh keresehannya terhadap kasus pelecehan sosial. Dia menuturkan bahwa perempuan golongan kelas menengah ke bawah masih sering menggunakan angkot atau transportasi umum, disitulah dia merasa prihatin karena marak sekali terjadi kekerasan seksual di transportasi umum.

“Ojesy hadir untuk memimalisir pelecehan seksual. Selain itu, ide ini juga muncul ketika saya kerja partime sebagai kurir, saat itu kebanyakan kalangan yang menggunakan jasa saya adalah perempuan. Hal itu menandakan bahwa kebutuhan perempuan itu banyak, sehingga saya mantap untuk mendirikan Ojesy demi kemudahan mereka,” terangnya.

Ojesy sendiri resmi dibentuk pada tahun 2015. Hingga saat ini, Ojesy telah berkembang di lebih dari 20 kota se-Indonesia dan memiliki 1200 driver. Perempuan 23 tahun itu memaparkan bahwa usahanya kini telah berkembang menjadi start up bernama Syar’i Hub yang tidak hanya memberikan jasa ojek, namun juga sebagai jasa guru ngaji. Bahkan aplikasi Syar’i Hub kini telah didownload lebih dari 8000 masyarakat Indonesia.

Founder dan Chairman PT Ojek Syar’i Indonesia itu menceritakan bahwa tantangan yang dialaminya selama hampir lima tahun menjalankan usaha itu adalah kesusahan dalam mencari driver perempuan yang sesuai. Dia menjelaskan bahwa syarat utama calon driver yang ingin bergabung dengannya haruslah berhijab dan mendapatkan surat izin dari keluarga.

“Awalnya kami mengalami kesulitan dalam mengembangkan usaha ini karena minimnya jumlah driver khusus perempun. Namun Alhamdulillah saat ini kami sudah merekrut lebih dari 1000 driver perempuan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Elita berharap bahwa usahanya dapat berkembang dengan bertambahnya Syar’i Hub Catering dan Store. “Hal itu akan membuat lebih banyak lagi peremempuan yang terberdaya dan dapat berkontribusi dalam membangun ekonomi syariah,” pungkasnya.

Penulis : Nikmatus Sholikhah

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).