Pakar: MITF Memiliki Peran sebagai Indikator Keberhasilan Terapi Vitiligo

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Pakar dan ilmuan yang dimiliki oleh Universitas Airlangga, tak henti untuk terus melakukan berbagai riset. Banyak dari mereka yang menghasilkan berbagai temuan yang bisa digunakan oleh masyarakat. Salah satu pakar yang aktif melakukan riset ialah Dr. M. Yulianto Listiawan , SpKK(K), FINSDV, FAADV.,

Dalam riset yang mengulas tentang vitiligo, ia mengungkapkan bahwa vitiligo adalah penyakit depigmentasi yang paling banyak terjadi dengan manifestasi kulit. Hal itu, jelasnya, berupa bercak berwarna putih susu, merupakan penyakit dapatan dengan patogenesis yang kompleks, dan belum dipahami seluruhnya.

“Sehingga perjalanan penyakit tidak dapat diprediksi dan hasil terapi sering tidak memuaskan,” ungkapnya.

Hal itu, sambungnya, menyebabkan penurunan kualitas hidup, rasa cemas, tidak percaya diri, dan stigma psikososial pada pasien vitiligo. Tidak hanya itu, menurutnya, vitiligo adalah penyakit multifaktorial, poligenik, interaksi faktor genetik, dan nongenetik memengaruhi fungsi serta ketahanan hidup melanosit. Terbentuknya melanosit, jelasnya, diatur oleh microphthalmia-associated transcription factor MITF, gen utama untuk ketahanan hidup melanosit dan faktor regulasi kunci dari transkripsi protein melanogenik.

“MITF adalah penanda melanositik baru yang memungkinkan untuk mengetahui jumlah melanosit di epidermis dan untuk mendeteksi adanya penurunan fungsi melanosit,” tuturnya.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa pada penelitiannya, dievaluasi jumlah MITF pada lesi vitiligo. Kemudian dibandingkan sebelum dan setelah terapi NB-UVB. Hal itu, sambungnya, dilakukan, dengan membuktikan peran MITF, dan melihat peningkatan jumlah MITF pada vitiligo setelah terapi NB-UVB.

“Sehingga MITF dapat menjadi indikator keberhasilan terapi vitiligo,” tandasnya.

Pada akhir, ia kembali menegaskan bahwa jumlah MITF pada vitiligo setelah terapi NB-UVB dibandingkan dengan sebelum terapi NB-UVB meningkat signifikan secara statistik. Hal itu, tandasnya, menandakan bahwa MITF memiliki peran sebagai indikator keberhasilan terapi vitiligo.

Penulis: Nuri Hermawan

Editor : Khefti Al Mawalia

Referensi:

https://www.researchgate.net/publication/332294534_Comparison_amount_of_microphthalmia-associated_transcription_factor_in_vitiligo_before_and_after_narrowband-ultraviolet_B_therapy

M. Yulianto Listiawan, Linda Astari, Putri Hendria Wardhani (2019). Comparison amount of microphthalmia-associated transcription factor in vitiligo before and after narrowband ultraviolet B therapy. Dermatology Reports, 11(s1): 8030.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).