Ilmuan UNAIR Teliti Brain Symmetryc Sebagai Alat Bantu Klasifikasi Stroke

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Menurut World Health Organization (WHO), definisi stroke adalah suatu kumpulan gejala dan tanda klinis akibat gangguan fungsi otak lokal dan global yang terjadi mendadak, berkembang cepat dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain yang jelas selain vaskular.

Menurut Osmalina Nur Rahma, S.T., M.Si., Dosen dari FST UNAIR, Stroke adalah salah satu masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus. Gangguan fungsi syaraf pada stroke menimbulkan gejala antara lain; kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lainnya.

“Prevalensi penyakit stroke pada kelompok yang didiagnosis tenaga kesehatan serta yang mempunyai riwayat gejala meningkat seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi pada umur ≥75 tahun (43,1‰) dan (67,0‰),” ujarnya.

Menurut Osmalina, EEG dan Continuous EEG (CEEG), telah banyak dikembangkan untuk mendeteksi serebral iskemik akut selama operasi arteri karotid. Kenneth G. Jordan, ahli Neurologi mengemukakan, bahwa elektroensefalografi dapat membantu mengkonfirmasi atau mendeteksi adanya stroke iskemik akut yang ditunjukkan dengan adanya perlambatan gelombang pada spektra sinyal elektroensefalogram (EEG) muncul aktivitas sinyal delta dan berkurangnya volume serebral.

“EEG berubah bila terdapat penurunan aliran darah di otak, seperti berkurang atau hilangnya frekuensi cepat beta dan alfa, kadang-kadang termasuk spindle sleep serta muncul perlambatan gelombang (theta dan delta). Iskemia dapat terlihat pada fase reversal EEG meskipun pencitraan anatomi seperti MRI tetap dalam keadaan normal,” terangnya.

Saat aliran darah di otak menurun, ungkap Osmalina, terjadi perlambataan frekuensi di bagian otak yang mengalami kematian neuronal (infark). Kemampuan EEG untuk mendeteksi iskemia pada tahap awal dengan prosedur yang dilakukan secara kontinyu adalah dasar untuk memantau EEG pada pasien berisiko tinggi untuk iskemia.

Elektroensefalograf atau elektroensefalograf yang dilakukan secara kontinyu merupakan alat neurodiagnostik paling sensitif untuk mendeteksi iskemia serebral akut, meskipun sampai saat ini dinyatakan belum dapat menggantikan keberadaan Computed Tomography Scan (CT scan) atau Magnetic Resonance Imaging (MRI), namun alat itu memiliki keunggulan dari segi biaya operasional yang lebih rendah. 

Brain Symmetry Index (BSI), menurut Osmalina, adalah salah satu parameter yang digunakan dalam analisis EEG yang paling sering digunakan dan telah terbukti berguna dalam menilai tingkat simetrisitas hemisfer. BSI bisa menunjukkan korelasi positif antara BSI dengan skor penilaian klinis pada pasien stroke iskemik akut.

National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) dan penelitian Xiyan Xin, menunjukkan korelasi positif antara BSI dengan skor penilaian klinis pada pasien stroke hemoragik akut, yaitu NIHSS, Glasgow Coma Scale (GCS) dan Acute Physiology and Chronic Health Evaluation II (APACHE II). Michael J.A.M. van Putten dan Tavy menggunakan metode BSI dalam memantau hemisfer pada pasien stroke menggunakan quantitative elektroensefalograf dan hasilnya menunjukkan adanya korelasi antara BSI dengan NIHSS.

Berdasarkan karakteristik yang ditunjukkan stroke iskemi kakut pada sinyal EEG, dapat memunculkan gelombang lambat dan asimetri gelombang pada hemisfer, penelitian ini menggunakan nilai Delta/Alpha Ratio (DAR), (Delta+Theta) / (Alpha+Beta) Ratio (DTABR) dan Brain Symmetry Index (BSI) sebagai nilai fitur masukan ELM yang diperoleh dengan transformasi Wavelet (Daubechies 4) serta metode Welch untuk mengidentifikasi stroke iskemik akut.

Penulis : Fariz Ilham Rosyidi

Editor: Khefti Al Mawalia

Referensi:

https://aip.scitation.org/doi/abs/10.1063/1.5096691

Ji Ye ChanSastra K. WijayaPrawito, and Osmalina N. Rahma. 2019.ELM (extreme learning machine) method for detecting acute ischemic stroke using conventional and specific asymmetry BSI (brain symmetry index) features based on EEG signals, AIP Conference Proceedings 2092, 020023

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).