Terobosan Teknologi Nano Tingkatkan Nilai Guna Asam Folat untuk Kesehatan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilistrasi asam folat untuk kesehatan. (Sumber: Kumparan)

Asam folat merupakan senyawa yang berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan pada tingkat selular. Senyawa asam folat tersebut merupakan salah satu koenzim yang berfungsi dalam berbagai proses metabolisme dan sintesis DNA atau material genetik untuk pembentukan sel. Selain itu, asam folat juga mempengaruhi fungsi normal dari saraf dan otak. Menurut Reynolds dkk (2002), hal tersebut terkait dengan adanya berbagai reaksi yang diperantarai oleh asam folat pada sistem saraf pusat.

Di alam, asam folat pada umumnya tersedia dalam berbagai makanan secara melimpah, terutama pada sayur-sayuran hijau (bayam, brokoli, dan selada), kacang-kacangan, buah-buahan, dan daging. Kebutuhan akan asam folat bervariasi untuk setiap individu. Pada kondisi tertentu seperti kehamilan, kebutuhan terhadap asam folat meningkat. Pada kondisi kehamilan, konsumsi asam folat dari makanan biasanya tidak mencukupi kebutuhan sehingga diperlukan tambahan asupan asam folat dalam bentuk suplemen dengan dosis tertentu, sesuai dengan kondisi fisiologisnya.

Menurut penelitian, penggunaan asam folat sebelum kehamilan sampai tiga bulan pertama kehamilan dapat mencegah risiko NTD hingga 72% (MRC Vitamin Research Group, 1991). Dalam pemanfaatannya, asam folat sering dikombinasikan dengan vitamin lain dalam bentuk multivitamin untuk meningkatkan efektivitas kerjanya.

Beberapa permasalahan yang sering terjadi akibat defisiensi asam folat adalah terjadinya anemia megaloblastik, gangguan sistem kardiovaskular, kanker, gangguan pembentukan sel-sel tubuh, dan penyakit sistem saraf lainnya, serta Neural Tube Defect (NTD). NTD merupakan penyakit yang terjadi pada bayi akibat defisiensi asam folat pada ibunya ketika hamil (Higdon, 2002).

Di pasaran, suplemen yang mengandung asam folat tersedia dalam berbagai bentuk sediaan seperti tablet multivitamin, tablet asam folat tunggal, dan sirup multivitamin. Pada produk-produk tersebut, asam folat yang ditambahkan adalah asam folat dalam bentuk murninya atau belum termodifikasi. Padahal, asam folat mempunyai kelemahan, yaitu mudah terurai oleh beberapa faktor lingkungan. Hal ini menyebabkan menurunnya kadar asam folat selama penyimpanan, bahkan ditemukan ada yang sudah sangat menurun sekali kadarnya.

Kasus demikian sering kali tidak disadari oleh masyarakat awam, termasuk para pelaku bisnis, karena secara fisik memang tidak ada perubahan yang nyata. Sebagai akibatnya, masyarakat yang mengkonsumsinya tidak memperoleh khasiat dan manfaat sesuai yang diharapkan karena dosisnya tidak mencukupi. Oleh karena itu diperlukan upaya stabilisasi asam folat selama proses pembuatan sediaan suplemen mengandung asam folat.

Menurut Vignesh dkk (2012) stabilitas dari asam folat juga sangat dipengaruhi oleh derajat keasaman/kebasaan (pH) dari sediaan. Asam folat merupakan senyawa yang mudah teroksidasi dengan adanya oksidator dan reduktor, serta sangat mudah berinteraksi dengan beberapa senyawa lain seperti logam berat, kalsium, dan lainnya. Selain itu, asam folat juga tidak stabil terhadap cahaya, karena memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi UV (Off, et al., 2005).

Salah satu upaya adalah melalui pemanfaatan teknologi nano, yaitu teknologi yang memodifikasi suatu bahan sehingga mempunyai ukuran partikel yang sangat kecil (dalam skala nano). Sediaan nanoemulsi asam folat dibuat dengan metode self-nanoemulsification atau nanoemulsifikasi spontan. Pembuatan nanoemulsi dilakukan dengan mencampurkan vitamin E sebagai fase minyak, Tween 20 sebagai surfaktan, dan PEG 400 sebagai kosurfaktan. Campuran kemudian diaduk dan disonikasi, kemudian ditambahkan dengan fase air hingga membentuk suatu sistem nanoemulsi yang berukuran nanometer dan jernih secara visual.

Nanoemulsi yang terbentuk akan dikarakterisasi dan ditentukan kajian stabilitasnya pada penyimpanan. Menariknya pemanfaatan teknologi nano pada asam folat disampaikan pada kajian penelitian ini. (*)

Penulis: Annis Catur Adi

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami dihttp://www.eurekaselect.com/173608/article

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).