Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng Meriahkan Malam Puncak Dies Natalis UNAIR Ke-65

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun (kiri) bersama Suko Widodo (tengah) dalam acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng di Halaman Kantor Manajemen Kampsus C UNAIR Jumat malam (15/11/2019). (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Lautan manusia jamaah Maiyah membanjiri halaman Rektorat Universitas Airlangga (UNAIR) Kampus C pada Jumat malam (16/11/19). Usai acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng part satu bersama sivitas akademika UNAIR di Garuda Mukti Jumat siang, acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng part dua menjadi serangkaian kegiatan untuk memperingati Dies Natalis ke-65 Universitas Airlangga yang disambut dengan meriah antusias warga Surabaya dan sekitarnya.

Hadir pada malam hari itu KH. Emha Ainun Nadjib, atau yang biasa dikenal dengan Cak Nun, serta hadir pula Sabrang Mowo Damar Panuluh, putra Cak Nun yang juga merupakan vokalis grup band Letto. Didampingi oleh beberapa jajaran universitas, Cak Nun dan Sabrang mendiskusikan berbagai macam hal, mulai dari generasi milenial, arti kehidupan, tujuan dalam hidup, peradaban universitas, dan lainnya.

Dibuka dengan lantunan tembang Turi-Turi Putih karya Kanjeng Sunan Giri yang dibawakan oleh kelompok musik Kiai Kanjeng, acara malam hari itu disambut dengan sorak tepuk tangan penonton yang begitu meriah. Semakin malam, halaman Gedung Rektorat UNAIR semakin dipenuhi oleh jamaah Maiyah yang ingin bertemu serta belajar bersama sosok cerdas dan luar biasa, Cak Nun.

Di panggung, beberapa jamaah juga turut diundang bergabung untuk menyampaikan suatu pendapat maupun pertanyaan yang ditujukan kepada Cak Nun dan Sabrang.

Meski dalam kondisi yang kurang sehat, Cak Nun tetap menyambut para jamaah yang menjadi anak-anaknya itu dengan senyum yang begitu tulus. Membuka pembicaraan, ia menyampaikan tiga hal pesan yang menjadi pembelajaran dalam kondisinya kala itu.

“Saya mendapatkan sebuah bisikan entah dari mana, entah dari Allah, Nabi Muhammad, Jibril, atau malaikat lain, bahwa saya di sini hadir dengan kondisi seperti ini bukan tanpa arti,” ungkap Cak Nun.

“Melainkan ada tiga, pertama supaya kamu dan anak-anakmu tau kamu bukan milik siapapun kecuali milik Allah swt. Kedua supaya anak-anakmu siap, bahwa suatu hari aku akan mengambilmu bahwa seutuhnya kamu akan kembali kepada Allah. Ketiga hendaklah engkau mengetahui bahwa engkau datang pada anak-anakmu dengan kondisimu saat ini. Maka hari ini atau nanti di Universitas Airlangga akan menjadi sebuah kejutan luar biasa yang tidak pernah dilupakan,” lanjutnya.

Kendati begitu, Cak Nun dan pesan-pesan yang disampaikannya begitu dalam sehingga tak sedikit dari penonton yang meneteskan air mata. Tidak hanya itu, dalam pembahasannya juga, salah satu pesan dalam mengusung peradaban ia ibaratkan sebuah kereta dan sungai.

Menurutnya, sebuah kereta hanya akan mengikuti lokomotifnya, namun sungai akan mengalir berdasarkan sumbernya. Sungai adalah lambang dari surga, karena sungai merupakan alirannya.

Maka dari itu, kita harus mempunyai dinamika berfikir untuk dapat menjadi sumber yang mengalirkannya, sehingga dinamika peradaban dapat dialirkan dengan baik. Sebagai pesannya kepada UNAIR, di hari ulang tahun UNAIR saat ini, jangan berhenti untuk memunculkan sebuah peradaban. Oleh karena itu, untuk mencapai sebuah masa emas, maka UNAIR harus mempunyai cita-cita hingga peradaban yang panjang, jangan berhenti pada lima atau sepuluh tahun saja.

Sabrang Mowo Damar Panuluh dalam acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng di Halaman Kantor Manajemen Kampsus C UNAIR Jumat malam (15/11/2019). (Foto: M. Alif Fauzan)

“Dirimu adalah rakyatmu, tanganmu adalah tanah airmu, dan masa depanmu adalah kebahagiaan anak cucumu,” sebuah kutipan Cak Nun tentang tujuan harus berfikir hingga ke akar, dalam hal ini diibaratkan sebagai anak cucu.

Di pengujung acara, iringan sholawat dan tembang dilantunkan oleh Cak Nun, Sabrang, Kiai Kanjeng, dan seluruh jamaah sekaligus menutup acara pada malam hari itu. (*)

Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).