Ekonom UNAIR Prediksi Tingkat Pengembalian Saham di Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Feri Fenoria R

UNAIR NEWS – “Penelitian ini menunjukkan bahwa apa yang umumnya dianggap sebagai prediktor harga saham konvensional (hasil dividen) ternyata menjadi prediktor terlemah untuk pengembalian saham Indonesia”. Begitulah petikan singkat dari ulasan riset yang dilakukan oleh Dr. Nisful Laila Se., M.Com.

Nisful, sapaan akrab ekonom dari FEB Univeritas Airlangga tersebut dalam riset tentang saham mengatakan, beberapa faktor bisa mempengaruhi investor menginvestasikan dananya di pasar modal. Salah satunya, ujar Nisful, adalah adanya ekspektasi kenaikan harga saham maupun adanya pembagian deviden saham.

“Beberapa studi tentang pengembalian saham menunjukkan bahwa tingkat pengembalian saham sektoral dapat diprediksi in-sampel dan out-of-sampel,” jelasnya.

Dengan menggunakan model-model prediktabilitas, lanjut Nisful, para investor dapat menyusun strategi perdagangan yang menguntungkan. Hasil dari beberapa penelitian, jelasnya, menunjukkan bahwa pasar yang berada pada tahap awal pengembangan tidak dapat mereplikasi bukti yang disediakan dari pasar berkembang lainnya.

“Berkaitan dengan hal tersebut menarik untuk diteliti faktor apa sajakah yang mempengaruhi terbentuknya tingkat pengembalian saham di pasar saham Indonesia?,” ungkapnya.

Untuk itu, Nisful dan tim melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa tidak seperti di pasar konvensional, ternyata faktor pengeluaran modal merupakan prediktor pengembalian saham yang paling kuat. Sebaliknya, keseluruhan bukti prediksi out-of-sample lainnya sangat lemah.

“Riset ini secara spesifik menginvestigasi karakteristik pasar saham di Indonesia,” tandasnya.

Pada akhir, Nisful menjelaskan bahwa hal baru dan menarik dari penelitian yang ia dan tim lakukan adalah adanya penyusunan dataset baru tentang pasar saham Indonesia. Tidak hanya itu, sambungnya, penelitian tersebut tidak dapat mengkonfirmasi bahwa prediktabilitas pengembalian di pasar saham Indonesia memiliki relevansi secara ekonomi mengingat keuntungan relatif rendah.

“Ini cenderung menyiratkan bahwa untuk pasar yang berada pada tahap awal pembangunan, seperti Indonesia, pengeluaran modal memiliki peran yang lebih besar. Namun apakah investor dapat memperoleh manfaat dari prediksi tersebut tidak diketahui secara jelas dari analisis penelitian ini,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Editor: Khefti Al Mawalia

Referensi:

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S156601411930113X

Susan Sunila Sharma, Paresh Kumar Narayan, Kannan Thuraisamy, and Nisful Laila. 2019. Is Indonesia’s stock market different when it comes to predictability?. Emerging Markets Review.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).