Dosen UNAIR Temukan Metode untuk Penyisihan Ion Logam Berat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Feri Fenoria R

UNAIR NEWS – Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, menjadi salah satu fakultas yang banyak menyumbangkan riset-riset yang luar biasa. Banyak guru besar dan ilmuan dari FST UNAIR yang secara konsisten melakukan berbagai riset. Salah satunya, Dr. Handoko Darmokoesoemo, Drs., DEA.

Ilmuan FST UNAIR yang akrab disapa Handoko itu, melakukan riset seputar “Penyisihan Ion Logam Berat”. Sebelum mengulas lebih dalam perihal risetnya, Handoko terlebih dulu menjelaskan salah satu komponen penting dari penelitian yang dilakukan. Ialah air, menurutnya, air adalah salah satu jenis senyawa kimia yang sangat dibutuhkan dan tidak dapat lepas dari kehidupan manusia.

“Meskipun memiliki banyak manfaat, air juga dapat menjadi bencana atau ancaman bagi manusia apabila kuantitas maupun kualitasnya tidak tersedia dan tidak terkontrol dalam kondisi yang benar,” ungkapnya.  

Ketersediaan air, sambung Handoko, yang memenuhi standar air bersih sangat diperlukan. Seperti untuk keperluan sehari-hari, kebutuhan industri, pertanian, kebersihan sanitasi kota, dan keperluan lainnya. Salah satu kegiatan sektor yang sangat mempengaruhi keadaan lingkungan air, tandasnya, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya adalah kegiatan sektor industri.

“Sektor industri merupakan salah satu penopang utama perekonomian Indonesia dan membutuhkan air yang banyak untuk proses produksi ataupun kegiatan industri lainnya,” tuturnya.

Selanjutnya, Handoko juga berujar, kegiatan industri yang terjadi menimbulkan beberapa masalah. Salah satunya adalah masalah dalam pengendalian pencemaran lingkungan akuatik akibat kegiatan industri tersebut yang menghasilkan limbah terutama limbah dalam bentuk cair.

Hal-hal tersebut, tandasnya, menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan air yang menampung buangan limbah tersebut. Pasalnya, masih banyak industri yang tidak mengolah limbahnya dengan benar atau sesuai dengan baku mutu air limbah yang diperbolehkan sebelum limbah cair tersebut dibuang ke lingkungan.

“Hal ini terjadi karena kesadaran yang masih kurang dan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dalam pengelolaan limbah yang masih terbatas,” ujarnya.

Pada akhir, Handoko menegaskan bahwa berbagai metode untuk penyisihan ion logam berat dari lingkungan perairan telah banyak dikembangkan dalam beberapa dekade terakhir ini. Berbagai metode tersebut, jelasnya, antara lain: metode penukar ion, reverse osmosis, filtrasi berbasis membran untuk pengendapan dalam bentuk kompleksnya, elektrokoagulasi, presipitasi, dan adsorpsi.

“Umumnya adsorpsi merupakan metode yang lebih sederhana, memiliki efektivitas yang tinggi, ramah lingkungan, ekonomis, dan mudah dalam pengoperasiannya bila dibandingkan dengan beberapa metode yang lain,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Editor: Khefti Al Mawalia

Referensi:  http://www.envirobiotechjournals.com/article_abstract.php?aid=9722&iid=277&jid=4

Dr. Handoko Darmokoesoemo, Drs., DEA. Mechanism of Mass Transport and Calculation of Free Energy for The Adsorption of Pb(Ii) Ion by Adsorbent Made From Solid Tofu Waste Immobilized on Silica Surface

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).