Mengkaji Penyimpanan Data Pribadi di Cloud-Based Storage

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Feri Fenoria R

UNAIR NEWS – Dengan perkembangan jaman yang pesat, perkembangan teknologi kian mempermudah manusia dalam mengerjakan segala hal secara lebih efektif dan efisien. Begitu pula dalam hal kebutuhan penyimpanan data yang juga semakin meningkat.

Cloud-based storage(CBS) merupakan salah satu solusi yang ditawarkan teknologi masa kini. Dengan semakin dinamis dan tingginya mobilitas, maka manusia dituntut untuk lebih lincah lagi dan CBS memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk mengakses fasilitasnya tanpa terikat waktu dan tempat. 

Ada berbagai macam CBS yang marak digunakan hingga sekarang, di antaranya adalah Dropbox, Microsoft OneDrive, Apple iCloud Drive, dan/atau Google Drive. Bahkan, penggunaan CBS tidak lagi hanya terpaku pada satu layanan, namun hingga dua atau lebih dengan alasan mencadangkan data apabila layanan utama yang digunakan mengalami penurunan performa. 

Kepopuleran penggunaan CBS ditunjukkan pada pertengahan tahun 2018 di mana terdapat 1,926 miliar pengguna CBS di seluruh dunia, baik yang free-based maupun fee-based.

Prof. Badri Munir Sukoco, Ph.D, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, melakukan riset bersama tim National Cheng Kung University yang mengkaji penggunaan CBS, khususnya terkait privacy dan security dari data-data yang disimpan didalamnya. Dengan Communication Privacy Management Theory (CPMT) yang memiliki tiga komponen utama, yakni privacy ownership (kepemilikan privasi), privacy control (kontrol terhadap privasi), dan privacy turbulence (turbulensi privasi), riset ini dilakukan  selama 3 bulan bersama 786 responden (403 responden dari Taiwan dan 383 dari Indonesia). Proporsi dari responden adalah  51,3% responden pegawai swasta, 28,6%  mahasiswa, diikuti 50,5% responden berpendidikan sarjana, dan pendidikan master sebesar 32,2%

“Kami berargumentasi bahwa pengguna akan bersedia menempatkan informasi pribadi, baik informasi yang kurang maupun sangat sensitif bilamana mereka mempercayai layanan CBS,” ungkap Badri.

Dari hasil riset diperoleh pengguna yang rutin menggunakan layanan CBS 50%, sedangkan pengguna yang menggunakannya kadang-kadang hingga jarang sebesar 44,4%. Jenis layanan CBS pengguna meliputi Google Drive (54,3%), diikuti Dropbox (22,1%), dan Microsoft OneDrive (8,8%).

“Hasil analisis sesuai dengan argumentasi sebelumnya. Yang menarik, pengaruh antara persepsi pengguna akan efektifitas peraturan pemerintah terhadap privacy control sangat kuat bagi responden dari Taiwan dibandingkan Indoensia. Hal yang sama juga terjadi pada pengaruh kepercayaan pengguna akan layanan CBS menjadikan responden dari Taiwan lebih rela untuk menempatkan informasi pribadi, baik yang kurang maupun sangat sensitif, dibandingkan Indonesia,” pungkasnya.

Penulis: Tsania Ysnaini Mawardi

Editor: Nuri Hermawan

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat di:

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0747563218304758

Andree E. Widjaja, Jengchung Victor Chen, Badri Munir Sukoco, and Quan-An Ha (2019). Understanding Users’ Willingness to Put Their Personal Information on the Personal Cloud-Based Storage Applications: An Empirical Study. Computers in Human Behavior, 91: 167-185; https://doi.org/10.1016/j.chb.2018.09.034

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).