Inilah Komposisi Pembiayaan yang Efisien pada Bank Umum Syariah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Feri Fenoria R

UNAIR NEWS – Keberlanjutan pengelolaan suatu institusi bisnis tentu harus memperhatikan tingkat efisiensi dan efektifitas pengelolaannya. Tidak terkecuali pada bisnis bank umum syariah di Indonesia. Untuk itu, Dr. Nisful Laila SE., M.Com., dosen FEB UNAIR melakukan kajian perihal Komposisi Pembiayaan yang Efisien pada Bank Umum Syariah.

Menurutnya, salah satu tantangan pokok pengelola bank syariah adalah untuk mencari komposisi portofolio efisien pada pembiayaan bank umum syariah. Jika pengelola bank salah, tandasnya, mengalokasikan pembiayaan maka bisa berakibat fatal.

“Karena tiap tiap jenis pembiayaan memiliki karakteristik yang berbeda beda. Ada kontrak pembiayaan yang memiliki karakteristik tinggi risiko tapi juga menjanjikan keuntungan yang tinggi, disamping ada juga jenis akad pembiayaan yang sebaliknya, risikonya kecil tapi keuntungannya juga kecil,” jelasnya.

Dosen yang akrab disapa Nisful itu juga mengatakan, untuk mencari titik keseimbangan komposisi pembiayaan di Bank Syariah, diperlukan sebuah upaya agar dapat diperoleh tingkat keuntungan yang optimal. Tapi dengan tingkat risiko yang rasional, jelasnya, dikenal adanya teori portofolio efisien yang dikenalkan oleh ahli keuangan kenamaan, Markowitz, asal Amerika.

“Teori ini adalah suatu teori portofolio modern yang digunakan untuk menganalisis pembentukan suatu kombinasi komposisi dari beberapa instrumen investasi sehingga dapat membentuk titik-titik kombinasi portofolio yang efisien pada garis efficient frontier,” ungkapnya.

Penelitian yang ia dan tim lakukan, jelas Nisful, menggunakan model portofolio Markowitz yang diolah dengan software Microsoft Excel menggunakan aplikasi Solver.Tahap pertama, tandasnya, adalah pembentukan komposisi portofolio yang efisien dengan menghitung nilai rata-rata keuntungan, standar deviasi, nilai kovarian dari keseluruhan jenis investasi pembiayaan.

“Kemudian dapat dibentuk kombinasi portofolio efisien menggunakan aplikasi Solver dengan pembatasan (constrain) tertentu,” tuturnya.

Dari hasil perhitungan itu, sambung Nisful, dapat disimpulkan bahwa pembiayaan ijarah mayoritas memiliki proporsi terkecil dibandingkan dengan pembiayaan lainnya. Meskipun, tandasnya, return pembiayaan ijarah pada bank umum syariah menyumbang kontribusi paling besar.

“Terjadi hal demikian dikarenakan dalam penelitian ini penulis menggunakan teori portofolio efisien Markowitz, dimana faktor yang menjadi objek penelitian hanya terfokus pada risk dan return saja sedangkan faktor-faktor lain diabaikan,” pungkasnya.

Tercatat, dari hasil penelitian itu menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri memiliki kombinasi proporsi portofolio paling efisien dibandingkan dengan bank lainnya dengan tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 11,5%, tingkat risiko 1,48% dan koefisien variasi terendah yaitu 0,128 terdiri dari 92,82% pembiayaan mudharabah-musyarakah, 0% pembiayaan murabahah, 0,86% pembiayaan ijarah dan 6,32% pembiayaan istishna.

Penulis: Nuri Hermawan

Editor: Khefti Al Mawalia

Untuk membaca paper ini lebih lanjut, dapat dilihat melalui tulisan ini di:

https://jssidoi.org/jesi/article/351

Laila, N.; Saraswati, K. A.; Kholidah, H. 2019. Efficient portfolio composition of Indonesian Islamic bank financing, Entrepreneurship and Sustainability Issues 7(1): 34-43

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).