Perpustakaan sekolah adalah salah satu tempat yang vital bagi siswa untuk mencari informasi. Sebagai sumber informasi utama, perpustakaan sekolah harus memiliki strategi dalam memaksimalkan layanannya. Untuk itu perpustakaan perlu tahu apa motivasi siswa dalam menggunakan perpustakaan.
Oleh karena itu, dilakukan sebuah penelitian pada siswa di Sekolah Menengah Atas di Surabaya dengan pertimbangan bahwa Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Siswa sekolah menengah dipilih karena mereka berada pada masa remaja; transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa yang ditandai dengan perubahan dalam aspek fisik, psikologis, dan psikososial.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, siswa SMA di Surabaya cenderung mencari informasi di sumber selain perpustakaan. Misalnya saja, sebagian besar siswa sekolah menengah di Surabaya menggunakan televisi untuk memenuhi kebutuhan terkait hiburan dan acara terkini.
Hasil survei menunjukkan bahwa motivasi utama siswa SMA dalam memanfaatkan perpustakaan adalah karena ruang yang nyaman. Responden menyatakan bahwa ruang perpustakaan nyaman karena ada AC, lokasi perpustakaan sekolah strategis sehingga mudah diakses, perpustakaan menyediakan tempat duduk dan ruang baca yang nyaman untuk kelompok dan belajar mandiri, serta pencahayaan yang baik.
Meskipun demikian, faktor kenyamanan di perpustakaan juga didukung oleh layanan pustakawan. Berdasarkan konsep kepribadian, pustakawan harus ramah, mau membantu pengguna, menghormati dan menghargai pengguna, tanggung jawab, menarik, cepat merespons, dan pandai berkomunikasi. Dengan demikian, pustakawan sekolah dianggap oleh sebagian besar siswa sekolah menengah di Surabaya memiliki kepribadian yang baik.
Selain itu, secara berurutan, faktor-faktor lain seperti undangan dari teman; menyelesaikan tugas sekolah; kecintaan membaca; rekomendasi dari guru; gengsi; dan waktu luang juga mempengaruhi siswa Sekolah Menengah dalam memanfaatkan perpustakaan.
Motivasi eksternal lain yang memengaruhi siswa sekolah menengah untuk menggunakan perpustakaan sekolah adalah undangan teman-teman. Faktor ini menempati peringkat kedua setelah faktor kenyamanan dengan persentase 37%.
Sesuai dengan tujuan perpustakaan sekolah, motivasi untuk menyelesaikan tugas sekolah berada di peringkat ketiga dengan presentase 32%. Karena itu koleksi di perpustakaan harus mendukung kurikulum sekolah.
Cinta membaca ada di posisi keempat dengan persentase 18%. Hal ini sesuai dengan fungsi perpustakaan sekolah yang selain bersifat edukatif bersifat informatif, juga rekreasi. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah harus menyediakan koleksi buku berbasis kurikulum; koleksi umum fiksi; buku wajib dan buku pendukung; serta buku tentang pengetahuan umum lainnya.
Selain teman, motivasi lain yang dapat memaksimalkan pemanfaatan perpustakaan adalah dari guru. Faktor ini menempati urutan kelima dengan presentase 9,5%.
Oleh karena itu, peran guru dalam memberikan tugas kepada siswa untuk menelusuri informasi dan memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah sangat penting. Dengan demikian, pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk mendukung proses pendidikan di sekolah dapat dimaksimalkan.
Motivasi lain dari siswa sekolah menengah dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah adalah karena prestise dengan presentase 6% dari hasil survei yang dilakukan. Perpustakaan memang masih dianggap sebagai tempat bergengsi. Pengguna perpustakaan identik dengan orang yang rajin.
Sebagian kecil responden, atau sebanyak 1% menggunakan perpustakaan sekolah hanya untuk mengisi waktu luang mereka. Berdasarkan temuan ini, jam buka perpustakaan harus sesuai dengan waktu luang siswa sehingga mereka dapat lebih sering mengunjungi perpustakaan.
Penulis: Dessy Harisanty, S.Sos., M.A.
Reference : Harisanty, Dessy, “How to Motivate Students in Using School Library” (2019). Library Philosophy and Practice (e-journal). 2698. Link : https://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/2698/
