Kajian Istimewa Nasional PC IMAKAHI UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesi foto bersama peserta Kajian Istimewa Nasional yang diadakan oleh PC IMAKAHI UNAIR. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) cabang Universitas Airlangga pada hari Minggu, 3 November 2019 menyelenggarakan Kajian Istimewa Nasional dengan topik “Dampak Pemindahan Ibu Kota RI ke Kalimantan Timur: Konservasi Satwa Liar serta Ancaman Kesehatan Hewan terhadap Kesejahteraan Manusia”.Bertempat di  Ruang TandjungAdiwinata Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Surabaya. Acara ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa kedokteran hewan atas rencana pemerintah terkait pemindahan Ibu Kota RI ke Kalimantan Timur. Kajian ini terbuka secara nasional dan dihadiri oleh 132 mahasiswa kedokteran hewan dari berbagai universitas di Indonesia.

Kepada UNAIR NEWS, Hamdanas Alwi selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut menjelaskan bahwa kegiatan inibukan sekedar kajian mahasiswa biasa, narasumber yang diundang adalah orang-orang dari pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan proses pemindahan Ibu Kota Negara. “Di antaranya ialah Tri Dewi Virgiyanti, ST, MEM (Direktur Perkotaan, Perumahan dan Pemukiman PPN/BAPPENAS), Tulus Pambudi, S.Hut., M.URP., M.Eng (Pengendali Ekosistem Hutan, Balai Besar KSDA Jatim), Drh. Munawaroh, MM (Ketua Umum Pengurus BesarPerhimpunan Dokter Hewan Indonesia) dan Drh. Siti SaniatunSa’adah, M.Si (Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur)”, jelasnya.

Mahasiswa angkatan 2017 tersebut mengungkapkan bahwa kajian ini diadakan dengan tujuan agar pemerintah dan dokter hewan dapat menyatukan pikiran dan ide, guna mempersiapkan tindakan-tindakan preventif, sehingga program pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur dapat terkonsep dengan lebih baik dan berjalan dengan lancar demi Indonesia yang lebih baik.

Hamdan menyebut, kajian ini menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait.“Dalam hal ini PPN/BAPPENAS, BBKSDA, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur dan PB PDHI,” terangnya.

Lebih lanjut, Hamdan menjelaskan,kesimpulan umum yang dapat ditarik ialah rencana pemindahan Ibu Kota Negara ini perlu untuk dikaji kembali khususnya terkait konservasi dan nasib satwa liar yang ada di wilayah calon Ibu Kota.

“Rencana ini juga diprediksikan berdampak pada intensitas interaksi antara manusia dan satwa yang dapat mengancam kesehatan masyarakat di sekitar wilayah yang ditargetkan serta berpotensi meningkatkan kasus kekejaman terhadap satwa,” terangnya.

Selain itu, tambahnya, maka dalam proses pengkajian tersebut diharapkan dapat melibatkan ahli-ahli terkait khususnya dalam hal ini adalah dokter hewan.

“Diharapkan dengan terlaksananya Kajian Istimewa Nasional ini, pemerintah dapat menindaklanjuti aspirasi-aspirasi dari pihak dokter dan calon dokter hewan sehingga pemindakan Ibu Kota Negara dapat terencana dengan lebih komprehensif,” tandasnya.

“Serta diharapkan hasil kajian ini dapat menjadi referensi bagi kolega dokter hewan dan PDHI dalam mengambil peran perihal rencana pemindahan Ibu Kota Negara,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).