Peran Wanita Dibalik Sumpah Pemuda

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Grid ID

UNAIR NEWS – Hari Sumpah Pemuda telah  kita peringati kemarin, yakni pada tanggal 28 Oktober 2019. Meskipun hari sumpah pemuda telah berlalu, namun semangat dan jiwa pemuda Indonesia harus terus berkobar demi kemajuan bangsa.

Begitupun juga dengan Melan Argarini. Wanita yang kerap dipanggil Melan ini sangat aktif diberbagai organisasi intra maupun ekstra kampus. Meskipun seorang perempuan, ia adalah sosok pemuda yang memiliki semangat yang tinggi, terbukti, 2018 lalu ia dilantik sebagai wakil ketua KM PSDKU Unair di Banyuwangi dan pada tahun 2019 ia menjadi ketua YOT (Young On Top) Banyuwangi.

Melan Argarini Wakil Ketua KM PSDKU Banyuwangi 2019. (Foto: Istimewa)

Selain aktif di Organisasi, Melan juga memiliki beberapa usaha kecil yang ia jalankan selama masa kuliah, salah satunya yaitu Arzoo Photography, dan Aquastome yang tengah ia jalankan dengan kedua temannya. Melan mengatakan, meskipun ia wanita, ia memandang wanita memiliki potensi yang sama dengan laki-laki untuk dapat menggapai mimpi.

“Saya yakin jika saya mampu menggapai mimpi saya, meskipun saya wanita saya berani melangkah. Apalagi diusia saya yang masih muda, pemuda adalah penggerak bangsa, kalo bukan pemuda siapa lagi?”, Jelas Melan.

Baginya, hari sumpah pemuda merupakan hari untuk para pemuda mengenang jasa para pahlawan terdahulu dalam memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa. melaui kongres pemuda II, para sejarahwan berhasil menciptakan ikrar sumpah pemuda yang menjadi tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan. Ikrar sumpah pemuda sebagai satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa merupakan ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Menurut pendangan Melan, pemuda Indonesia memiliki semangat juang yang tinggi. Bagaimana tidak banyak pemuda Indonesia yang sukses diusia mudanya. Salah satu sosok pemuda yang sangat menginspirasinya yaitu Najwa Sihab, Putri Tanjung, dan Maudy Ayunda.

Ia juga mengatakan jika saat ini para pemuda di desanya yang telah lulus SMA tidak lagi menjadi seorang buruh tani ataupun pengangguran, namun kini mereka lebih memilih untuk berwirausaha dan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

Dalam memaknai hari sumpah pemuda ini, ia akan terus mencoba berkarya dan berkontribusi untuk sekitar. Harapan melan terhadap para pemuda yaitu pemuda tidak boleh diam, karena masa muda adalah masa yang berbatas waktu, itu adalah masa yang ideal bagi kita dalam mencari jatih diri, passion, dan tujuan. Para pemuda harus mampu mengetahui prinsip dan tujuan kedepan.

“Pemuda harus mampu keluar dari zona nyaman, semangat pemuda Indonesia, masa depan bangsa ada ditangan kita,” pungkas Melan. (*)

Penulis: Dewi Masluqiyah

Edit: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).