Label Halal : Antara Religiusitas dan Penilaian Konsumen

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS ­– Sebagai salah satu negara dengan penganut agama Islam terbanyak, label halal sudah bukan menjadi hal yang asing untuk masyarakat. Dalam agama Islam, konsep halal menyediakan panduan mengenai standar barang dan jasa yang layak dipilih dan dikonsumsi umat Islam.Label halal yang terpampang pada berbagai produk barang maupun jasa, membantu masyarakat, khususnya umat muslim dalam memilih.

Namun, penggunaan label halal pada berbagai produk barang dan jasa menyisakan berbagai pertanyaan. Tak terkecuali oleh peneliti Psikologi Konsumen, yang tertarik untuk mencari tahu fitur-fitur tertentu dari sebuah produk, yang membuat produk tersebut lebih menarik untuk dibeli daripada yang lain.

“Apa peran label halal dalam sebuah produk yang dikonsumsi?’, ‘Benarkah label halal dapat menjadi petunjuk bahwa suatu produk lebih layak dibeli daripada produk yang tidak berlabel halal?’, ‘Seberapa penting peran tingkat religiusitas konsumen terhadap produk yang akan ia pilih?’, pertanyaan-prtanyaan seperti itulah yang kerap diajukan oleh para peneliti,” ungkap Rizqy Amelia Zein, S.Psi., M.SC., dosen psikologi sosial UNAIR.

Rizqy mengungkapkan, penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa barang dan jasa yang memenuhi standar kehalalan akan dipandang lebih menarik bagi konsumen yang beragama Islam. Cukup banyak juga penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa ada/tidaknya informasi mengenai kehalalan barang/jasa menjadi faktor penentu yang sangat menentukan pilihan konsumen muslim.

“Pada umumnya, konsumen bergantung pada informasi-informasi yang tertera dari suatu produk untuk memilih barang atau jasa apa yang akan mereka beli. Umumnya, mereka menggunakan informasi yang berkaitan langsung dengan produk, misalnya rasa, kualitas, harga, nama, bahkan negara tempat barang/jasa tersebut diproduksi,” sebut Rizqy.

“Label halal adalah informasi yang tidak secara langsung merujuk pada produk tersebut, namun memberikan petunjuk pada konsumen mengenai boleh atau tidaknya produk tersebut digunakan. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan bahwa cara kerja label halal dalam mempengaruhi penilaian konsumen atas suatu produk bekerja di bawah kesadaran,” lanjutnya.

Penelitian ini melibatkan 187 responden yang dibagi ke dalam dua kelompok secara acak. Pada kelompok kontrol, diberikan gambar produk tanpa label halal sama sekali. Sementara untuk kelompok eksperimen, responden diberikan gambar suatu produk dengan label halal pada kemasannya. Setelah itu, responden diminta memberi penilaian atas produk, seperti perkiraan mengenai rasa, sehat atau tidak, dan kesediaan responden untuk mencoba dan membeli produk tersebut. Responden juga diminta untuk mengisi kuesioner centrality of religion yang bertujuan untuk mengukur apakah responden merasa agama penting bagi kehidupan mereka sehari-hari.

 “Sebelum menjawab pertanyaan penelitian utama, kami melakukan analisis korelasi untuk mengetahui apakah ada kaitan antara ada/tidaknya label halal, penilaian atas produk (roti dan minuman berenergi), dan religiusitas. Hasilnya, kami tidak memiliki cukup bukti untuk menegaskan keterkaitan antara religiusitas dengan penilaian responden atas kedua produk tersebut,” jelas Rizqy.

“Namun, kami menemukan bukti adanya kaitan antara ada/tidaknya label halal dengan penilaian responden atas produk yang disajikan, meskipun kekuatannya cenderung lemah,” pungkasnya (*).

Penulis : Sukma Cindra Pratiwi

Editor : Khefti Al Mawalia

Religiously permissible consumption: The influence of the halal label on product perceptions depending on the centrality of religiosity. 2019. Dominika Maison, Marta Marchlewska, Rizqy Amelia Zein, Dewi Syarifah, Herison Purba. Journal of Islamic Marketing

Link :

https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/JIMA-07-2018-0119/full/html

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).