Kenyamanan Ruangan Menjadi Motivasi Siswa Berkunjung ke Perpustakaan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Feri Fenoria Rifa'i

UNAIR NEWS – Sebagai lembaga penyedia informasi bagi siswa, perpustakaan sekolah perlu memastikan bahwa layanan yang ada dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Perpustakaan perlu tahu apa yang menjadi motivasi siswa memanfaatkan perpustakaan untuk memaksimalkan layanan yang ada.

Tidak semua siswa mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku. Tak jarang, siswa yang datang ke perpustakaan hanya ingin memanfaatkan fasilitas internet ataupun layanan lainnya.

Melalui penelitian yang dilakukan pada siswa sekolah menengah di Surabaya, Dessy Harisanty, S.Sos., M.A., menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang berkunjung ke perpustakaan.

“Dari hasil penelitian, sebanyak 63,5% dari total 200 responden mengatakan bahwa motivasi utama mereka dalam memanfaatkan perpustakaan adalah karena ruang yang nyaman,” tuturnya.

Dosen D3 Perpustakaan itu melanjutkan, ruang perpustakaan dianggap nyaman karena adanya AC dan beragam fasilitas penunjang lainnya. Lokasi perpustakaan sekolah strategis sehingga mudah diakses, perpustakaan menyediakan tempat duduk dan ruang baca yang nyaman untuk kelompok dan belajar mandiri, serta pencahayaan yang baik.

Meskipun demikian, imbuhnya, faktor kenyamanan di perpustakaan juga didukung oleh layanan pustakawan. Pustakawan harus dapat memberikan layanan prima kepada siswa sebagai pengguna perpustakaan.

“Pustakawan juga harus ramah; mau membantu pengguna; menghormati dan menghargai pengguna; bertanggung jawab; berpenampilan menarik; cepat merespons; dan pandai berkomunikasi,” jelas dia.

Selain itu, sambung Dessy, ada beberapa motivasi eksternal lain yang memengaruhi siswa sekolah menengah dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah. Yakni ajakan teman; menyelesaikan tugas sekolah; kecintaan membaca; himbauan dari guru; prestise; dan mengisi waktu luang. Meskipun memiliki presentase yang kecil dan bukan merupakan faktor utama, Dessy mengatakan bahwa siswa dalam mengunjungi perpustakaan, faktor-faktor eksternal lain itu juga perlu diperhatikan.

“Faktor-faktor eksternal ini juga perlu menjadi perhatian bagi perpustakaan sekolah dalam mengembangkan layanannya”, ungkap dia.

Misalnya saja dalam hal koleksi. Menurutnya, koleksi di perpustakaan harus mendukung kurikulum sekolah. Selain itu, perpustakaan sekolah juga merupakan lembaga edukatif, informatif dan rekreasi. Sehingga perpustakaan sekolah harus menyediakan koleksi buku berbasis kurikulum; koleksi umum fiksi; buku wajib dan buku pendukung; serta buku tentang pengetahuan umum lainnya.

Pada akhir, ia mengatakan, dari hasil penelitian diketahui bahwa siswa SMA menganggap perpustakaan sebagai tempat bergengsi. Siswa yang datang ke perpustakaan identik merupakan pribadi yang rajin dan pandai. Selain itu, imbuhnya, faktor lain yang menjadi motivasi siswa SMA dalam menggunakan perpustakaan sekolah adalah untuk mengisi waktu luang mereka.

“Maka dari itu, jam buka perpustakaan harus sesuai dengan waktu luang siswa sehingga mereka dapat lebih sering mengunjungi perpustakaan,” tandasnya.

Berdasarkan temaun itu, Dessy kembali mempertegas bahwa perpustakaan sekolah dapat memberikan layanan yang sesuai dengan harapan pengguna. Hasil penelitianya, dapat menjadi acuan bagi perpustakaan sekolah dalam memaksimalkan layanannya agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa sekolah. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Nuri Hermawan

Reference       : Harisanty, Dessy, “How to Motivate Students in Using School Library” (2019). Library Philosophy and Practice (e-journal). 2698. Link                  : https://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/2698/

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).