Biota Laut Spons sebagai Alternatif Obati Penyakit Alzheimer

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Feri Fenoria Rifa'i

UNAIR NEWS – Spons atau biasanya dikenal dengan nama bunga karang merupakan jenis hewan lautberpori yang hidup di dasar laut. Biota laut yang satu ini tergolong unik, dikelompokkan sebagai hewan namun tidak bisa bergerak bebas seperti hewan laut lainnya.

Spons dipercaya dapat menghasilkan berbagai macam senyawa kimia sebagai mekanisme pertahanan diri terhadap predator di laut. Senyawa kimia yang dihasilkan oleh spons ternyata bermanfaat dalam pengobatan berbagai penyakit.

Berangkat dari manfaat yang dikandung oleh spons inilah, Dosen Fakultas Farmasi (FF) Suciati, S.Si., Apt., M.Phil., PhD. bersama rekannya yaitu Karma Rabgay, Yunda Fachrunniza, Tongchai Saesong, Tri Aryono Hadi, Tutik Sri Wahyuni, Aty Widyawaruyanti, dan Kornkanok Ingkaninan melakukan penelitian terkait hal tersebut. Penelitian yang dilakukan Suciati dan tim dilakukan di Pulau Tabuhan, Banyuwangi.

“Spons laut telah menjadi sumber berbagai metabolit dengan aktivitas biologisnya yang kuat. Dalam penelitian ini 15 metanol ekstrak spons laut dikumpulkan di lepas pantai Pulau Tabuhan, Banyuwangi, Jawa Timur. Selanjutnya dievaluasi sehubungan dengan aktivitas penghambatan cholinesterase dan 5a-reduktase,” jelas dosen yang akrab disapa Suciati tersebut.

Salah satu manfaat spons, lanjutnya, adalah untuk pengobatan penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer adalah penyakit degeneratif yang menyerang otak yang biasanya terjadi pada usia lanjut.

“Penyakit alzheimer ini ditandai dengan penurunan daya ingat, kemampuan berfikir dan berbicara, serta perubahan perilaku secara bertahap. Hal ini biasanya dikenal dengan istilah pikun pada manula. Penyakit ini biasa menyerang manusia pada usia >60 tahun,” ujarnya.

Pengobatan penyakit Alzheimer dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan penghambat enzim asetilkolinesterase, sebagai contoh galantamin, donepezil, rivastigmin dan memantin. Namun ada keterbatasan dalam penggunaan obat kimia karena adanya efek samping yang cukup serius.

Hasil penelitian yang dilakukan Suciati dan tim menunjukkansebanyak 15 spons yang diambil dari perairan Pulau Tabuhan Banyuwangi terdapat  3 ekstrak metanol spons menunjukkan penghambatan terhadap enzim asetilkolinesterase, sehingga memiliki potensi untuk pengobatan penyakit Alzheimer. Spons yang dimaksud adalahCallyspongia sp., Agelas nakamurai dan Niphates olemda.

“Besar harapan saya dan tim penelitian ini tidak hanya berhenti sampai disini. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan metabolit yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk aktivitas penghambatan cholinesterase,” pungkasnya.

Penulis: Dian Putri Apriliani

Editor: Nuri Hermawna

Link :

http://www.mabjournal.com/index.php?option=com_content&view=article&id=932&catid=59:current-view&Itemid=56

Suciati, Karma Rabgay, Yunda Fachrunniza, Tongchai Saesong, Tri Aryono Hadi, Tutik Sri Wahyuni, Aty Widyawaruyanti, Kornkanok Ingkaninan. 2019. Enzyme Inhibitory Activities of Marine Sponges Against Cholinesterase And 5α-Reductase

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).