Ike Herdiana: Parameter Sehat Terlihat dari Kondisi Emosi dan Psikologisnya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ike Herdiana, S.Psi., M. Psi saat menjelaskan materi tentang kesehatan mental dihadapan mahasiswa di ruang RK. 5.6 Lt. 5, Fakultas Farmasi, Kampus C, pada Sabtu (26/10/2019). (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Kesehatan yang dimiliki manusia tidak hanya kesehatan fisik tetapi ada juga yang disebut kesehatan mental. Kesehatan mental ini sering terabaikan karena tidak terlihat secara jelas oleh mata. Setiap fase kehidupan pasti akan melalui berbagai permasalahan hidup yang dapat menjadi penyebab penyakit mental. Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM UNAIR  mengadakan “Kajian Rutin #4 Talk About Mental Health, Mindfulness and Happy Life” yang diadakan pada Sabtu (26/10/19). Kegiatan dilakukan di ruang RK. 5.6 Lt. 5, Fakultas Farmasi, Kampus C.   

Kegiatan itu menghadirkan dua pemateri ahli di bidang psikologi yaitu Ike Herdiana, S.Psi., M. Psi dan Endang Wahyuni, S. Ag., M. Psi. Ike menjelaskan  bahwa mental health merupakan sebuah kondisi yang menunjukkan kesejahteraan emosi dan psikologis. Menurutnya, parameter sehat mental itu bisa dilihat dari kondisi emosi dan psikologisnya.

“Parameter sehat mental itu bisa dilihat dari kondisi emosinya dulu dan kemudian kondisi psikologisnya. Kalau Anda sudah sejahtera secara emosi dan secara psikologis, maka bisa dikatakan kondisi Anda sekarang dalam kondisi yang sehat mental,” ujarnya.

Lanjutnya, orang yang terganggu mentalnya secara pikiran telah kacau, tidak nyaman atau tidak enak dan juga secara behavior menunjukkan adanya gangguan, masalah atau penyimpangan. Kondisi mental yang sakit itu dinamikanya tidak muncul tiba-tiba maka tidak bisa serta merta dianalisis lewat alat tes atau kuis-kuis self diagnosis.        

“Orang yang terganggu mentalnya secara pikiran telah kacau, tidak nyaman atau tidak enak dan juga secara behavior menunjukkan adanya gangguan, masalah atau penyimpangan. Kondisi mental yang sakit itu dinamikanya tidak muncul tiba-tiba. Pasti ada perjalanan masalah yang harus digali, maka tidak bisa serta merta dianalisis lewat alat tes atau kuis-kuis self diagnosis,” tambahnya.

Ia menuturkan bahwa mengenali gejala diri berkenaan dengan sakit mental boleh dilakukan sendiri tetapi untuk diagnosis harus malalui serangkaian pemeriksaan fisik dan psikologis yang harus dilakukan oleh professional.  Sementara itu, Endang memberikan beberapa instruksi gerakan tubuh yang baik untuk kesehatan tubuh dan mental. Salah satu gerakannya adalah dengan melakukan mediasi.

Dengan melakukan gerakan menarik napas, menahannya dan kemudian dihembuskan secara perhalan dengan hitungan. Saat melakukan aktivitas tersebut, para peserta diajak membayangkan mengenai permasalahan yang ada dipikiran mereka dan membuangnya dengan perspektif berimajinasi. Juga ada beberapa gerakan wajah untuk menjaga kelenturan wajah. Ia mengatakan kegiatan itu bagus dipraktikkan saat akan tidur dan bangun dari tidur di pagi hari. 

Penulis : Nur Rizky Rimadhani

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).