Pakar UNAIR: Pentingnya Mengenal Retensi Perawat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Profesi perawat merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan utama dalam sistem kesehatan yang masih mengalami krisis. Baik dari sisi jumlah, jenis dan kualitas. Bahkan, diperkirakan dunia mengalami kekurangan 7,6 juta perawat di akhir tahun 2030.

Menurut Dosen FKp Universitas Airlangga Ferry Efendi RN, M.Sc, Ph.D., keadaan itu, akan memburuk jika pemerintah atau pemangku kepentingan terkait tidak melakukan upaya strategis dan sistematis guna mempertahankan Perawat di tempat kerjanya.

“Upaya mempertahankan perawat ini dikenal sebagai retensi perawat,” ungkapnya.

Retensi perawat, lanjutnya, secara luas diakui sebagai masalah tenaga kerja internasional yang penting, namun konsepnya tetap ambigu. Sejauh ini, sambung Ferry, tidak ada analisis konsep tentang retensi perawat dikembangkan untuk mengklarifikasi konsep atau makna. Meskipun banyak penelitian, ulasan, dan kebijakan tentang masalah sumber daya manusia kesehatan.

“Mengingat variabilitas istilah dan definisi yang digunakan, analisis konsep retensi perawat diperlukan untuk memperoleh kejelasan dan lebih memahami fenomena retensi perawat ini,” tuturnya.

Untuk itu, Ferry melakukan sebuah studi yang bertujuan untuk menguji konsep retensi perawat. Baik untuk mengidentifikasi atribut, anteseden, dan konsekuensi yang menentukan. Analisis komprehensif, baginya, akan berkontribusi pada peningkatan kesadaran penggunaan retensi dalam isu kesehatan dan profesi keperawatan.

“Peningkatan pemahaman akan mengarah pada pengembangan dan adopsi rekrutmen dan inisiatif retensi berbasis bukti di fasilitas kesehatan yang secara efektif mengatasi kekurangan tenaga kerja keperawatan saat ini dan yang akan datang,” paparnya.

Pada akhir, Ferry mengatakan, retensi perawat adalah konsep yang kompleks dan dinamis yang melibatkan aspek psikologis, manajerial, politik, dan kesehatan. Konsep itu, tandas Ferry, memiliki empat atribut yang menentukan. Ialah motivasi-niat dan keputusan individu, strategi dan intervensi, konteks geografis, dan keterikatan pada pekerjaan.

Retensi perawat, imbuhnya, didorong oleh faktor eksternal pada tingkat makro sistem kesehatan dan fasilitas kesehatan, serta faktor pribadi atau individu. Tingkat retensi perawat, memiliki konsekuensi untuk perawat itu sendiri, organisasi perawatan kesehatan tempat perawat bekerja, dan akhirnya untuk komunitas nasional dan internasional.

“Berdasarkan analisis konsep ini, jelas bahwa strategi komprehensif diperlukan untuk merekrut dan mempertahankan perawat profesional secara efektif dalam suatu organisasi. Strategi-strategi ini akan bervariasi tergantung pada budaya dan pengelolaan organisasi,” pungkasnya.

Penulis : Nuri Hermawan

Editor : Khefti Al MAwalia

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/nhs.12629

https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=55301269100

Efendi, F. et al. 2019 ‘Concept analysis of nurse retention’, Nursing & Health Sciences, p. nhs.12629. doi: 10.1111/nhs.12629.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).