BPHA UNAIR Banyuwangi Gelar LKTI untuk Mengasah Inovasi Mahasiswa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Salah satu tim finalis yang sedang melakukan presentasi. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Dalam menyambut Hari Kesehatan Nasional, Banyuwangi Public Health Association (BPHA), mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN). Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Minak Jinggo pada Sabtu pekan lalu.

Pada kegiatan itu, terdapat 6 peserta yang berhasil masuk final, yaitu peserta dari UPN Veteran Jakarta, IAIN Ponorogo, Universitas Jember, IIK Strada Kediri, dan 2 tim dari Universitas Airlangga. Kegiatan tersebut bertemakan “Kreativitas dan Inovasi Mahasiswa Sebagai Upaya Preventif Dampak Perubahan Iklim Di Bidang Kesehatan Guna Mencapai SDG’s 2030.”

Saat ditemui UNAIR NEWS, Yuda Mustakim, selaku ketua panitia, menyatakan bahwa kegiatan ini mengajak mahasiswa untuk membentuk dan membangun kreativitas dan inovasi mereka dalam rangka mencegah adanya dampak yang lebih serius dari perubahan iklim. LKTIN ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa kesehatan saja, namun ada juga mahasiswa dari luar kesehatan.

“Makna dari tema sendiri yaitu mengajak mahasiswa untuk bisa mengasah kreativitas dan inovasi mereka untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang lebih serius. Pada kegiatan ini tidak hanya mahasiswa kesehatan saja yang dapat mengikuti, tapi mahasiswa non kesehatan pun dapat mengikuti. Terbukti, ada mahasiswa akuntansi dan pertanian yang mengikuti kegiatan ini,” ungkapnya.

Menurut takim, sapaan akrabnya, tujuan dari temanya sendiri adalah agar para mahasiswa sadar akan perubahan iklm yang ekstrim yang terjadi di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, poin perubahan iklim juga terdapat dalam salah satu goals SDGs.

“Tujuannya sendiri mengapa mengusung tema tersebut karena perubahan iklim di Indonesia sangat ekstrim untuk akhir-akhir ini. Maka dari itu, kami dengan segenap panitia yang ada mengambil tema dari dampak perubahan iklim dan sesuai juga dengan poin-poin yang ada di SDGs,” ungkapnya.

Tentu saja, dalam segala kegiatan terdapat manfaat yang bisa dipetik. Dalam kegiatan ini, mahasiswa dapat mengasah skill mereka, seperti skill penulisan dan dalam melakukan riset untuk naskah LKTIN.

“Manfaat LKTIN sendiri, kita dapat mengasah skill mahasiswa dan juga mengajak mereka untuk peka terhadap apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Skill yang dimaksud disini adalah skill penulisan dan melakukan riset. Beberapa finalis sudah ada yang melakukan riset tertentu, sehingga ada yang membawa replikanya ketika presentasi,” ucapnya.

Pada akhir sesi wawancara kemarin, Takim berharap agar kegiatan LKTIN ke depannya dapat terlaksana lebih baik lagi. Selain itu, jumlah pendaftarnya sendiri bisa lebih banyak dan menyeluruh dari seluruh Indonesia.

“Harapannya, semoga kedepannya jumlah pendaftar bisa lebih banyak lagi dan bisa menyeluruh dari seluruh Indonesia,” tutupnya.

Penulis: Nadiyah Rahmasari

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).