Metode Molekuler sebagai Upaya Mengenal Komunitas Mikroba Pendegradasi Pestisida

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Penggunaan pestisida pada bidang pertanian dan perkebunan berfungsi untuk mencegah hama perusak tanaman. Namun hingga saat ini penggunaan pestisida semakin meningkat sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.

Pestisida mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Selain itu, apabila pestisida masuk kedalam tubuh makhluk hidup dapat menyebabkan terganggunya proses metabolisme.

Berangkat dari latar belakang tersebut, Dosen Fakultas Sains dan Teknologi Almando Geraldi, S.Si., Ph.D melakukan penelitian terkait mikroorganisme yang dapat menguraikan bahan pencemar berupa pestisida tersebut. Dosen yang akrab disapa Gerry turut menggandeng mahasiswanya Aken Puti Wanguyun untuk menyelesaikan penelitian tersebut.

“Salah satu cara untuk memperbaiki lingkungan yang tercemar pestisida dapat menggunakan mikroorganisme yang ada pada lingkungan. Mikroorganisme tersebut dapat menguraikan zat pencemar menjadi bahan yang lebih aman untuk makhluk hidup (tidak beracun), yang biasa disebut dengan proses biodegradasi,” ujar Gerry.

Banyak penelitian yang melakukan identifikasi keseluruhan komunitas mikroorganisme di lingkungan dengan metode konvensional. Namun, tandasnya, dalam praktik masih terdapat banyak kendala akibat kompleksnya kebutuhan hidup mikroorganisme. Keterbatasan metode konvensional tersebut dapat diatasi dengan adanya metode molekuler yang merupakan metode lebih modern.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan, identifikasi mikroorganisme dengan metode molekuler didasarkan pada identifikasi materi genetik mikroorganisme. Beberapa teknik analisis molekuler yang telah ada saat ini terbukti lebih efektif dan efisien untuk mengidentifikasi komposisi mikroorganisme serta mengetahui kemampuannya dalam proses biodegradasi dari suatu sampel yang diambil di lingkungan yang tercemar.

“Dalam penelitian ini, kami menyoroti teknologi tepat guna untuk menganalisis komunitas mikroba yang terkait dengan degradasi bio pestisida di lingkungan. Kombinasi antara berbagai teknik molekuler dalam analisis komunitas mikroba harapannya bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman terkaitmikroorganismepadalingkungan,” tambahnya.

Beberapa teknik molekuler yang populer saat ini, jelasnya, antara lain Denaturing Gradient Gel Electrophoresis (DGGE), Fluorescence In Situ Hybridization (FISH), clone librariesTerminal Restriction Fragment Length Polymorphism (TRFLP), quantitative Polymerase Chain Reaction (qPCR), dan sekuensing. Karena setiap teknik memiliki spesifikasi tertentu, maka pemilihan teknik molekuler disesuaikan dengan tujuan dari identifikasi mikroorganisme dari suatu lingkungan.

Pada akhir, ia menjelaskan bahwa karakter yang dimiliki senyawa tertentu menyebabkan jenis mikroba yang dapat menguraikannya pun bermacam-macam. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya genyang terdapat pada mikroorganisme menghasilkan enzim untuk menguraikan suatu senyawa. 

“Metode molekuler penting diaplikasikan dalam penelitian-penelitian modern. Informasiini nantinya dapat digunakan sebagai salah satu upaya pengoptimalan proses biodegradasi secara alami, hal tersebut menjadi salah satu tujuan penelitian ini dilakukan,” tutupnya.

Penulis: Dian Putri Apriliani

Editor: Nuri Hermawan

Berikut link terkait artikel di atas:

http://www.envirobiotechjournals.com/article_abstract.php?aid=9735&iid=277&jid=4

https://www.researchgate.net/publication/336252318_UNDERSTANDING_PESTICIDE_DEGRADING-MICROBE_COMMUNITY_USING_MOLECULAR_APPROACHES

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).