Emil Dardak : Social Action Adalah Bagian Yang Tidak Terpisahkan dari Ekonomi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc. saat memaparkan materi dalam acara Social Action di Aula Soepoyo FEB UNAIR (22/10/3019). (Foto : Muhammad Alif Fauzan)

UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar seminar dalam Social Action (Aksi Sosial). Kegiatan tersebut lahir dari rasa kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.

Bertempat di Aula Soepoyo Gedung FE UNAIR, Wakil Dekan I FEB UNAIR, Dr. Rudi Purwono, SE., MSE hadir dalam seminar tersebut. Social Action 2019 merupakan rangkaian Economic Week 2019 yang diselenggarakan pada Selasa (22/10/2019).

Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc. turut hadir sebagai pemateri dalam seminar tersebut. Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur itu mengungkapkan bahwa understanding and learning economics tanpa memahami fenomena sosial yang ada akan membuatnya menjadi useless.

“Pada kenyataannya memang sosial adalah bagian yang tidak terpisahkan dari fenomena-fenomena ekonomi,” ungkapnya.

Social action (aksi sosial) ini adalah salah suatu potensi yang perlu dikelola di dalam ilmu ekonomi.  Social action merupakan salah satu aset besar kita untuk bisa mendorong pembangunan tanpa bergantung kepada keterbatasan sumber daya, termasuk sumber daya keuangan.

“Apabila social action bisa dikelola dengan baik, maka akan semakin kuatlah suatu pemerintahan,” jelasnya.

Dr. Emil berharap Indonesia nantinya bisa melakukan loncatan atau bahkan lesatan dengan mengandalkan social action yang ada. Namun hal tersebut harus terintegrasi dan selaras dengan strategi besar kebijakan pembangunan.

“Inilah sebabnya tadi saya mengajak seluruh sivitas akademika dari UNAIR terutama FEB UNAIR untuk ikut mengintegrasikan konsep social action ke dalam strategi ekonomi,” tuturnya.

Mahasiswa secara pribadi bisa ikut andil dalam inisiatif melakukan social action. Namun yang tidak kalah penting adalah menggalang suatu platform. Sekarang sudah ada crowdfunding, ada juga croudaction.

“Artinya bukan hanya berbentuk sumbangsih uang tetapi sumbangsih waktu dan tanaga untuk kemudian hal ini bisa membawa benefit untuk hal-hal yang sifatnya sosial,” tambahnya.

Ada yang mengatakan social-preneurship. Hal inilah yang perlu dilakukan, inovasi-inovasi yang dalam pelaksanaannya tidak kemudian hanya di-reward dengan uang, tetapi kemudian di-reward dengan social benefit.

“Semoga ke depannya UNAIR akan menjadi penggera pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi,” tutupnya. (*)

Penulis : Sandi Prabowo

Editor    : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).