UNAIR NEWS – Guna mendongkrak minat baca masyarakat, terutama anak-anak, Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi (Prodi) D3 Perpustakaan Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas). Kegiatan yang dikemas dalam literate project itu diadakan di Pacet, Mojokerto pada Sabtu (19/10/2019).
Ada beberapa sekolah yang disasar. Yakni, SD Negeri 1 Pacet, MI Hasyim Asyari, dan MI Darussalam. Kegiatan itu diikuti oleh Dosen dan mahasiswa D3 Perpsutakaan dari angkatan 2019, 2018, dan 2017.
Penumbuhan minat baca yang dilakukan asik lantaran mahasiswa menggunakan media yang unik sehingga anak-anak antusias mengikuti. Misalnya saja dengan bercerita dan memodifikasi beragam permainan menjadi alat seru untuk membaca seperti monopoli, ular tangga, puzzle, dan Teka Teki Silang.
Muhammad Aflah Al Maulana sebagai ketua pelaksana kegiatan mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan Hima D3 Perpustakaan. “Ini merupakan kali ketiga kegiatan ini diadakan dan sasarannya selalu berbeda,” ujarnya.
Tidak hanya menumbuhkan minat baca, peserta pengmas juga melakukan peremajaan perpustakaan dengan menata kembali koleksi yang ada. Mulai mengolah bahan pustaka hingga melayankan bahan pustaka dengan baik.
“Sebenarnya semua yang kita lakukan ini adalah implementasi dari apa yang dipelajari di kelas. Jadi, selain pengabdian kepada masyarakat juga sekaligus praktik,” tutur mahasiswa yang kerap disapa A’al itu.
Anak-anak sangat antusias mengikuti seluruh rangkain kegiatan hingga berakhir. Selain itu, kegiatan itu diisi dengan seminar bertajuk Optimalisasi Perpustakaan Sekolah oleh dosen D3 Perpustakaan UNAIR bersama guru dan pustakawan sekolah.
Sebagai salah satu agenda tahunan, literate project sekaligus menjadi media bagi mahasiswa D3 Perpustakaan menjalin keakraban antar angkatan. A’al berharap kegiatan tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi instansi-instansi yang dituju, tapi juga bagi mahasiswa untuk lebih peka terhadap sosial.
“Kami berharap melalui kegiatan ini mahasiswa D3 Perpustakaan dapat saling menjalin rasa kekeluargaan, solidaritas, dan kepekaan terhadap apapun,” pungkas dia. (*)
Penulis: Erika Eight Novanty
Editor: Feri Fenoria Rifa’i
