FKG Bakal Jajaki Penggunaan Artificial Inteligence dan Digital Dentistry

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS Menghadapi pengujung tahun 2019, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga melalui Dekan FKG R. Darmawan Setijanto, Dr. drg., M.Kes.  memaparkan outlook atau pandangan ke depan dari rencana FKG UNAIR pada tahun 2020. Salah satu rencana dan terobosan yang akan dibawa dalam outlook tersebut adalah penggunaan artificial intelegence (Al) dan digital dentistry dalam medical and research.

Mengikuti semangat sustainable development goals 2030, drg. Darmawan menilai bahwa dokter gigi pada masa kini tidak bisa hanya memahami dunia medis tanpa ikut mempelajari teknologi sebagai implementasi dari modern dentistry. Peningkatan kualitas itu tentu sejalan dengan berbagai akreditasi dan sertifikasi internasional yang sudah diraih FKG UNAIR. Misalnya, AUN-QA, AIMS, ASIIN, dan lain sebagainya.

“Kita meningkatkan penggunaan teknologi di medical and research karena dua sebab. Pertama, tentunya untuk semakin meningkatkan kualitas dan output kita di tengah revolusi industri 4.0. Teknologi Al sendiri diaplikasikan pada dental education, dental public health, clinical practice, dan berbagai aspek lain. Sebagian besar dari teknologi ini telah diterapkan oleh lulusan kita,” ujarnya.

“Kedua, kita melihat bahwa masalah kesehatan gigi di Indonesia masih sangat tinggi. Ambil saja contoh masalah karies gigi, hingga tahun 2019 angkanya sama sekali tidak turun, walau tiap tahunnya lulusan kedokteran gigi semakin bertambah. Untuk itu, teknologi Al kita gunakan untuk menyempurnakan penanganan masalah,” imbuh drg. Darmawan.

Sementara itu, penggunaan big data ditujukan untuk digital dentistry yang memuat segala informasi medis seperti rencana terapi, data dan rekam medis, diagnosis, dan lain sebagainya. Target pada tahun 2020, FKG UNAIR dapat berperan serta dalam penyediaan world big data destistry yang ter-interlink secara global dan dapat ditelusuri secara maksimal.

Outlook tersebut dicanangkan mengikuti performa apik FKG UNAIR pada tahun 2019. Hal tersebut salah satunya terlihat pada pencapaian yang didapat dalam publikasi jurnal internasional. Tercatat hingga Oktober, sebanyak 104 jurnal berhasil terindeks Scopus. Angka ini melampui ekspektasi karena semula FKG hanya ditarget menghasilkan 26 publikasi internasional pada tahun 2019. Selain itu, kerja sama internasional dan program sister school dengan beberapa negara seperti Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Thailand, semakin mendorong perwujudan cita-cita outlook FKG 2020.

“Untuk mewujudkan outlook tersebut kami bekerja sama dengan banyak pihak, baik alumni, pemerintah, maupun international join reasearch. Bahkan, tahun ini kami akan menjadi co-host 8th Hiroshima Conference di Surabaya. Kami harapkan kerja sama ini akan berdampak signifikan bagi kualitas SDM kami,” tutupnya. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).