Akhol Firdaus, Sosok Peduli Penghayat Kepercayaan Dianugrahi Soetandyo FISIP Awards 2019

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PENYERAHAN piagam penghargaan Soetandyo Awards 2019 dilakukan oleh Dekan FISIP Dr. Falih Suaedi, Drs., M.Si kepada Akhol Firdaus di Aula Garuda Mukti, Gedung Rektrorat Kampus C Uiversitas Airlangga pada Sabtu (19/11/2019). (Foto : Aditya Gita Rohmatullah)

UNAIR NEWS – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) menghelat penganugerahan Seotandyo Award sebagai puncak selebrasi Dies Natalis ke-42. Perayaan Dies Natalis FISIP tersebut diselenggarakan pada Sabtu (19/11/2019) pukul 09.00-16.00 WIB, di Aula Garuda Mukti, Gedung Rektrorat Kampus C UNAIR berlangsung sangat meriah.

Penganugrahan Soetandyo FISIP UNAIR Award merupakan apresiasi terhadap semangat perjuangan di bidang pendidikan, HAM, pluralisme, kebangsaan, anti kemiskinan, serta civil-society. Penghargaan Soetandyo Awards tahun ini diberikan kepada Akhol Firdaus sebagai tokoh pejuang penghayat kepercayaan dan agama lokal.

“Soetandyo Awards merupakan bentuk realisasi dari kepedulian FISIP terhadap dunia pendidikan dan kemiskinan yang dipicu oleh semangat roh perjuangan Prof. Soetandyo,” tutur Dr. Falih Suaedi, Drs., M.Si., selaku Dekan FISIP UNAIR.

Di tahun ini, Soetandyo FISIP UNAIR Awards menganugerahkan penghargaan untuk Direktur Institute for Javanese Islam Research (IJIR) IAIN Tulungagung, Akhol Firdaus. Akhol disebut aktif dalam memperjuangkan hak penganut agama minoritas.

Akhol dirasa layak untuk menerima penghargaan Soetandyo Awards karena sepakterjangnya pada usia yang masih sangat muda mampu merangkul berbagai kalangan untuk mengakui kebersamaan dan perbedaan merupakan sebuah wujud pemersatu bangsa.

“Semangat perjuangan Prof. Soetandyo dalam menghidupi kemanusiaan saat ini terwujudkan dalam isu yang diperjuangkan Cak Akhol dalam membela penghayat kepercayaan,” tambahnya.

Perjalanan Akhol dalam memperjuangkan isu diskriminasi terhadap kaum penghayat kepercayaan karena kebijakan pemerintah masih dikuasai kepentingan politik agama resmi menjadi nilai lebih di mata juri. Momen penganugrahan Soetandyo Awards ini akan dimaknai oleh Akhol untuk menyampaikan pesan kedamaian berdasarkan pluralisme kepada masyarakat yang lebih luas.

“Penganugerahan Soetandyo Awards menjadi salah satu bentuk dedikasi FISIP dalam mempertahankan nilai-nilai yang telah ditanamkan Prof. Soetandyo,” pungkasnya.

Seotandyo Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada setiap tokoh yang turut menjadi inspirasi dalam menularkan semangat Prof Soetandyo untuk memberi manfaat kepada bangsa dan negar, khususnya dalam bidang pendidikan. FISIP UNAIR sebelumnya telah memberikan penghargaan Soetandyo Awards kepada empat tokoh inspiratif dari berbagai bidang yakni Prof. Sulistyowati Irianto, MA (Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Ilmu Hukum Universitas Indonesia), Imam B. Prasodjo (Sosiolog Universitas Indonesia), Dra. Esthi Susanti Hudiono, M.Si (Ketua Yayasan Hotline/Penggiat AIDS), dan Misiyah (Direktur KAPAL Perempuan). (*)

Penulis : Rissa Ayu F

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).