Timbulnya Radang Gusi pada Pengaruhi Kualitas Hidup Ibu Hamil

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Agroteknologi

Pada awal tahun 2016, survei yang dilakukan pada ibu hamil di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kota Surabaya ditemukan bahwa lebih dari 80% ibu hamil menderita radang gusi. Selama kehamilan, tingkat progesteron dalam tubuh bisa meningkat hingga 10 kali lipat dari kondisi normal. Kondisi semacam ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan bakteri patogen tertentu yang mengarah ke radang gusi/gingivitis. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kerentanan ibu hamil terhadap gingivitis, seperti usia kehamilan, status gizi, dan adanya penyakit sistemik, seperti diabetes mellitus. Gingivitis saat kehamilan yang sifatnya kronis dan tidak diobati dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir rendah (BBLR). 

Dalam sebuah penelitian yang dilaporkan oleh Retroningrum (2006) yang dilakukan di Rumah Sakit Kariadi Semarang menunjukkan bahwa ibu hamil yang menderita gingivitis memiliki risiko bayi berat lahir rendah (BBLR) 8,75 kali lebih tinggi dibandingkan ibu hamil dengan kondisi gusi yang sehat. Gingivitis sebagai masalah kesehatan mulut yang sering terjadi selama kehamilan dapat berdampak pada kesejahteraan individu seperti timbulnya rasa nyeri dan tidak nyaman yang mampu mengganggu kesehatan psikologis yang akhirnya berdapak pada kualitas hidup ibu. 

Terdapat penelitian serupa yang menganalisa dampak gingivitis selama kehamilan pada kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut/Oral Health Related Quality of Life (OHRQoL. Namun data terkait informasi tersebut di Indonesia yang masih kurang tersedia adalah alasan yang mendasari untuk menganalisa kembali korelasi antara keparahan tingkat dari gingivitis saat kehamilan dengan kualtas hidup pada ibu hamil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara tingkat keparahan gingivitis saat kehamilan dan kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan mulut ibu hamil terutama pada dimensi keterbatasan fungsional, fisik, psikologis, dan sosial. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat keparahan dari gingivitis saat kehamilan dengan kualitas hidup ibu hamil. Korelasi yang didapatkan bernilai negatif yang berarti semakin tinggi tingkat keparahan dari gingivitis, maka akan didapatkan kualitas hidup yang semakin rendah.

Hasil ini kemudian dapat menjadi dasar dalam melakukan alternatif program-program promotif-preventif di masyarakat, dalam mendorong masyarakat berperilaku kesehatan gigi yang baik, terutama pada ibu hamil dengan pendekatan masyarakat khususnya kader-kader posyandu atau bidan yang merupakan tenaga medis yang memiliki peran penting  dalam memberikan pendidikan terkait kesehatan dalam hal ini kesehatan gigi dan mulut kepada para ibu hamil.

Penulis : R. Darmawan Setijanto, Novia Setyowati, Taufan Bramantoro, Achmad Aghasy

Informasi detail dapat dilihat di :

https://www.researchgate.net/publication/335236451_Could_the_Severity_of_Infected_Gingiva_in_Pregnant_Woman_Affect_the_Quality_of_Life

R. Darmawan Setijanto, Novia Setyowati, Taufan Bramantoro, Achmad Aghasy. 2019. Could the Severity of Infected Gingiva in Pregnant Woman Affect the Quality of Life?. Indian Journal of Public Health Research and Development 10(7):862

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).