FKP2TN Gandeng Perpustakaan UNAIR Selenggarakan Focus Group Discussion Nasional Pertama

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri (FKP2TN) menyelenggarakan acara Focus Group Discussion (FGD) di Perpustakaan Universitas Airlangga (UNAIR) Kampus B pada Selasa (15/10/2019). FKP2TN merupakan organisasi yang mewadahi dan membina kerja sama antar perpustakaan perguruan tinggi negeri. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, agenda tahunan FKP2TN kali ini diisi dengan FGD akbar yang dihadiri kepala perpustakaan dan pustakawan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia.

FGD perdana FKP2TN bersama Perpustakaan UNAIR tersebut mengangkat tema Best Practice Pengembangan Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi di Era Digital. Acara pembukaan FGD dihadiri oleh Rektor UNAIR, Prof. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA; Sekretaris Rektor UNAIR Drs, Koko Sri Mulyo, M.Si; Kepala Perpustakaan UNAIR; Prof. I Made Narsa, SE., M.Si., Ak., CMA.; dan Ketua FKP2TN Drs. Johan A. E. Noor, M.Sc., Ph.D. Selain itu, hadir pula Guru Besar Sastra Universitas Negeri Malang Prof. Djoko Saryono, M.Pd sebagai narasumber.

Johan A. menyatakan bahwa ide untuk menggelar FGD nasional telah cukup lama digagas, namun baru dapat terlaksana tahun ini. Agenda rutin tahunan dari FKP2TN sebelumnya adalah musyawarah nasional yang dibarengi dengan seminar. Karena itu, lanjut Johan, dirinya menginginkan ada kegiatan baru bagi anggota FKP2TN sebelum masa kepengurusan berakhir.

“Tujuannya tentu saja, ini kan forum diskusi bersama, kita saling bertukar pendapat dan saling belajar tentang masalah, kelebihan, atau kekurangan di perpustakaan masing-masing agar menjadi kekuatan kita bersama untuk saling bersinergi,” terangnya.

Prof. Moh. Nasih dalam sambutannya menyampaikan bahwa misi tri dharma perguruan tinggi perlu diseimbangkan dengan adanya peran perpustakaan. Selama ini, lanjutnya, banyak perguruan tinggi di Indonesia yang masih berfokus pada dharma pertama, yaitu pengajaran.

“Tidak bisa dipungkiri, perkembangan perpustakaan selama ini masih berfokus pada support pengembangan pembelajaran. Sementara ada hal lain yang juga perlu mendapat perhatian, yaitu masalah penelitian dan pengabdian masyarakat,”

Prof. Nasih menuturkan apabila perpustakaan mampu menyeimbangkan peran di ketiga aspek tri dharma perguruan tinggi, perpustakaan akan mampu menjalankan fungsinya sebagai lembaga vital dan strategis secara optimal.

“Perguruan tinggi adalah pabrik pengetahuan dan gudang dari ilmu pengetahuan adalah perpustakaan. Peran perpustakaan sebagai pusat logistik pengetahuan harus benar-benar mendapat perhatian dan memberikan pelayanan kepada pengguna dengan sebaik-baiknya,” ujarnya

Prof Nasih menambahkan, perpustakaan perlu melakukan reposisi. Sebab selama ini masih sering dijumpai berbagai masalah administratif dan birokratis yang menghambat kinerja dan pelayanan perpustakaan. Semisal adanya peraturan atau teguran yang mengganggu kenyamanan pengguna, adanya denda dan hukuman memberatkan, sikap kaku pustakawan atau staf perpustakaan, dan lain sebagainya. Hal tersebut perlu medapat perhatian dan perbaikan sesegera mungkin untuk mewujudkan wajah perpustakaan yang ramah pengguna.

“Kita ingin perpustakaan menjadi salah satu centre of excellence perguruan tinggi. Perguruan tinggi terbaik selalu memiliki perpustakaan yang baik, karena perpustakaan akan selalu berkorelasi dengan kualitas perguruan tinggi,” tandasnya.

Pada akhir, Prof. Nasih menekankan bahwa perpustakaan universitas harus menyediakan referensi yang baik untuk meningkatkan kualitas pola pikir mahasiswa sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Terdapat sepuluh subtema yang menjadi preferensi pembahasan selama FGD. Di antaranya, pengembangan koleksi, pengembangan layanan, pengembangan pengelolaan perpustakaan, pengembangan pengelolaan SDM, pengembangan Sarpras, pengembangan unsur penguatan dan kerjasama, pengembangan manajemen mutu, pengelolaan pengetahuan, integrasi perpustakaan dan riset, serta pengembangan pengelolaan bahan perpustakaan.

Total, lebih dari 120 peserta hadir dalam FGD. Hasil dari diskusi bersama tersebut rencananya akan dibukukan dan menjadi kenang-kenangan bagi pengurus FKP2TN. (*)

Penulis: Zanna Afia Deswari

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).