UNAIR NEWS – Profesi diplomat sebagai perwakilan suatu negara di tanah asing tentu bukanlah sebuah profesi yang mudah. Menurut Peraturan Menteri PANRB No. 4 Tahun 2018, profesi diplomat sebagai perwakilan hubungan diplomasi dengan negeri lain dalam lingkungan Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia.
Bekerjasama dengan PPKK UNAIR (Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan) UNAIR, Kemenlu gelar sharing session tentang keprofesian dan beberapa tips serta trik untuk menjadi seorang diplomat. Menghadirkan Teuku Zulkaryadi selaku Kepala Bagian Informasi Perencanaan dan Pengembangan sebagai narasumber.
Ia mengatakan bahwa tugas dan fungsi utama seorang diplomat ada 6, yaitu representing (mewakilkan), protecting (melindungi), negotiating (merundingkan), promoting (mempromosikan), reporting (melaporkan), dan managing (mengatur). “Apa yang harus kita represent, protect, atau manage? Ya keperluan negara! Mewakili negara dalam bidang hubungan kerjasama, melindungi warga negara di luar negeri yang sedang dalam bahaya. Tugas diplomat adalah sebagai ujung tombak Indonesia di negara lain,” ujar jebolan Universitas Gajah Mada itu.
Teuku juga menjelaskan, seorang diplomat kompeten harus cepat beradaptasi karena harus siap sedia untuk ditempatkan di negara mana saja. Selain itu, tuntutan seorang diplomat di era 4.0 membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang menjadi basis utama dalam segala management yang dilakukan.
“Prinsip yang harus dibawa seorang diplomat dari awal adalah “do your homework before you do something”. Selalu ketahuilah dengan baik apa yang akan kamu lakukan karena kamu harus menjaga nama baik negara,” tambahnya.
Perlu diketahui,kegiatanitu digelar di Aula Kahuripan 300, Gedung Rektorat, Kampus C UNAIR pada Selasa pagi (10/15/2019).
Penulis : Pradnya Wicaksana
Editor : Khefti Al Mawalia
