Darurat Penanganan Anak Gifted, Kenali Karakteristiknya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DR. Nono Hery Yoenanto, S.Psi., M.Pd. sebagai salah satu narasumber dalam Diskusi Panel Deteksi Dini Anak Cerdas Istimewa (Anak Gifted) di Ruang Sidang I, Fpsi UNAIR pada Sabtu (12/10/2019). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Penggunaan istilah anak cerdas istimewa dinilai tepat untuk mendeskripsikan anak gifted. Anak gifted sendiri sangat lekat dengan rujukan anak yang memiliki keunggulan dalam suatu kemampuan.

Diskusi Panel bertajuk Deteksi Dini Anak Cerdas Istimewa (anak gifted) yang diadakan pada Sabtu (12/10/2019) itu membahas seputar tumbuh kembang anak gifted mulai dari sudut pandang medis, psikolog dan orang tua. Bertempat di Ruang Sidang I, Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga (UNAIR), diskusi itu mengupas tentang sudut pandang medis khususnya dalam bidang ilmu kesehatan anak mengenai anak gifted, pendeteksian anak gifted sejak dini, karakteristik anak gifted dan bagaimana metode pengasuhan yang tepat untuk anak gifted.

Salah satu subtopik yang dibicarakan adalah karakteristik khusus anak balita gifted yang disampaikan oleh Dr. Nono Hery Yoenanto, S.Psi., M.Pd., seorang psikolog sekaligus akademisi di Fakultas Psikologi UNAIR. Tidak hanya itu, ia juga membahas seputar deteksi dini untuk balita gifted.

Dr. Nono mengungkapkan bahwa deteksi dini anak gifted pada balita sempat menjadi kontroversi karena beberapa alasan. Selain karena biaya yang dibutuhkan tidak sedikit, skor Intelligence Quotient atau IQ pada balita masih belum stabil, serta identifikasi awal yang sering kali kurang akurat.

Kendati demikian, deteksi dini pada balita tetap penting dilakukan mengingat banyaknya kasus misdiagnosis serta kebingungan para orang tua dalam menangani anak gifted. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam mendeteksi anak gifted yaitu mengusahakan identifikasi lebih awal serta dilakukan secara dinamis dan berkelanjutan.

“Kalau balita usia 2-4 tahun, biasanya tidurnya lebih sedikit,” ujar Dr. Nono.

Selain itu, karakteristik anak balita gifted lainnya yaitu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mudah bosan apabila tidak tertarik pada suatu hal tertentu. Namun dapat berkonsentrasi tinggi pada hal lain yang disukai. Anak gifted juga identik dengan proses belajar yang sangat cepat dan kemampuan mengingat yang luar biasa.

“Sekarang kita ada pada kondisi darurat dalam menangani anak gifted,” lanjutnya.

Metode-metode yang dipaparkan dalam mengenali karakteristik anak gifted beberapa di antaranya yaitu melalui orang tua, guru serta portofolio anak berupa karya seni, tulisan maupun bahasa yang dikuasai. Diskusi yang dihadiri oleh dokter, psikolog, akademisi hingga para orang tua itu diharapkan mampu menjadi jalan keluar atas kendala-kendala yang dialami dalam mendeteksi dan menangani anak gifted sejak dini. (*)

Penulis : Inas Hanifah

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).