Mengenal Karakteristik Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Sindonews

Model matematika tidak hanya digunakan untuk menggambarkan dinamika ilmu fisika dan biologi tetapi juga digunakan untuk memodelkan fenomena bidang ilmu lain. Penggunaan model matematika di bank dan keuangan juga merupakan bidang penelitian yang berkembang pesat saat ini. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank disebutkan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Bank tidak hanya digunakan untuk menyimpan dana dan meminjamkan kepada orang-orang tetapi juga digunakan sebagai alat yang berguna untuk menstabilkan moneter dan mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, jenis bank terdiri atas Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank umum adalah jenis bank yang menjalankan kegiatan bisnis yang menyediakan layanan dalam lalu lintas pembayaran baik secara konvensional maupun berdasarkan prinsip Islam. Sedangkan BPR merupakan bank yang melakukan kegiatan bisnis yang didasarkan pada prinsip-prinsip Syariah atau secara konvensional yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dibandingkan dengan bank umum, kegiatan usaha BPR relatif kurang memiliki kegiatan usaha yakni hanya mengumpulkan dana dari masyarakat untuk simpanan berjangka, kredit, dan menempatkan dana dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia. BPR tidak diperbolehkan menerima dana dalam bentuk simpanan berupa giro, ikut serta dalam lalu lintas pembayaran, melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, melakukan penyertaan modal dan melakukan usaha perasuransian.

Manurut data Statistik perbankan Indonesia, BPR lebih banyak jumlahnya daripada bank-bank umum. Alasannya adalah bahwa bank-bank umum memiliki lebih banyak kegiatan sementara BPR memiliki lebih sedikit kegiatan usaha. BPR memiliki keuntungan yang lebih kecil dibanding dengan bank umum dan dapat meningkatkan produk dan kegiatan mereka. Perlu dicatat bahwa produk dari kedua bank tidak memiliki perbedaan besar dan mungkin ada persaingan untuk mencari nasabah dalam mendapatkan keuntungan. Dari sini ada kemungkinan kompetisi antara BPR dan bank umum di Indonesia. Dinamika persaingan kedua jenis perbankan ini dapat dideskripsikan melalui model kompetisi tipe Lotka-Volterra yang diperkenalkan oleh Alfred J. Lotka dan Vito Volterra pada tahun 1920. Model ini terdiri dari dua persamaan yang menggambarkan persaingan dua spesies untuk mendapatkan makanan. Model tipe Lotka-Volterra ini telah banyak digunakan untuk menggambarkan dinamika persaingan perusahaan telekomunikasi di Korea dan juga pasar saham Korea dengan pendekatan sistem persamaan diferensial klasik (orde satu).

Turunan fraksional (FO) dan integral fraksional telah menjadi konsep penting dalam studi kalkulus fraksional dan telah digunakan sebagai alat yang berguna dalam pemodelan berbagai masalah kompleks yang tidak dapat diakomodir oleh model dengan turunan integer klasik. Salah satu keunggulan model-model FO yakni dapat mendeskripsikan efek memori dan pada beberapa kasus nyata dapat memberikan hasil yang sesuai baik pada kasus data penyakit maupun data eksperimental lainnya. Model kompetisi antara bank umum dan BPR juga telah dikembangkan sebelumnya oleh Fatmawati, dkk (2019) dengan pendekatan model fraksional yakni menggunakan operator Caputo dan Atangana-Baleanu.

Pada penelitian ini, kami memperumum model fraksional persaingan bank umum dan BPR menggunakan tiga operator yakni Caputo, Caputo–Fabrizio (CF) dan Atangana-Baleanu (AB). Kami juga melakukan estimasi parameter model dengan metode kuadrat terkecil berdasarkan data laba tahunan bank umum dan BPR untuk tahun 2004-2014. Selain itu, dalam penelitian ini kami tidak hanya menggunakan turunan Caputo, CF dan AB tetapi juga menggunakan model parameter fraksional dalam perspektif ketiga operator tersebut dan membandingkan hasilnya dengan data nyata. Selanjutnya, kami menyajikan pendekatan baru untuk setiap model fraksional dan memberikan ilustrasi grafis dengan data nyata. Kami menunjukkan bahwa semua pendekatan operator fraksional ini memiliki kemiripan yang baik satu sama lain dan dapat digunakan untuk memodelkan kasus persaingan antara bank umum dan BPR. Dari hasil simulasi numerik kami juga membuktikan bahwa hasil dari operator fraksional Atangana-Baleanu lebih akurat dan fleksibel dalam memodelkan persaingan antara bank umum dan BPR di Indonesia.

Penulis: Dr. Fatmawati, M.Si

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0960077919302772

Authors: Fatmawati

Wanting Wang, Muhammad Altaf Khan, Fatmawati , P. Kumam, P. Thounthong. 2019. A comparison study of bank data in fractional calculus. Elsevier Ltd, Chaos, Solitons and Fractals, Volume 126 (2019),  369–384

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).