Manfaat Ekstrak Daun Kelor Sebagai Penghambat Progresivitas Kanker

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh intisari online

Seperti yang diketahui, penyakit kanker hingga saat ini masih merupakan penyakit yang belum dapat diselesaikan dengan tuntas. Di Indonesia penyakit kanker termasuk lima besar penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Keadaan tersebut terkait dengan banyaknya pasien kanker yang datang dalam keadaan sudah lanjut hingga penanganan lebih sulit. Selain itu, pengobatan pada kanker seperti operasi dan kemoterapi seringkali menyebabkan efek samping. Misalnya pasien yang dilakukan operasi harus dalam kondisi umum masih baik, sedangkan terapi kemo  juga berdampak pada rasa tidak nyaman  setelahnya, sehingga banyak pasien beralih pada terapi alternatif.

Mengingat kondisi di Indonesia yang masih seperti itu maka diperlukan suatu terobosan dengan menggali bahan alam yang mempunyai manfaat terapi kanker. Daun kelor merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan diseluruh peolosok tanah air, berkhasiat terhadap berbagai macam penyakit khususnya kanker. Didalam daun kelor terdapat kandungan bahan aktif yang disebut Isothiocyanate, di mana bahan tersebut dapat bersifat anti kanker namun belum diketahui bagaimana mekanisme pencegahannya terhadapa kanker. Salah satu penyebab berkembangnya kanker menjadi cepat karena sel-sel kanker mempunyai kemampuan membuat pembuluh darah baru. Sehingga memberikan suplai nutrisi terhadap kanker.

Apabila sel-sel kanker diberikan suplai nutrisi yang banyak maka kanker tersebut dapat berkembang dengan cepat. Akibatnya progresivitas kanker menjadi lebih cepat. Progresivitas kanker yang cepat akan memicu penjalaran kanker ketempat yang lebih jauh dari lokasi terjadinya kanker. Hal ini yang disebut dengan metastasis kanker. Apabila kanker telah metastasis maka pengobatannya lebih rumit dan mempunyai resiko yang lebih berat. Oleh karena itu penting sekali ditemukan suatu pengobatan untuk menghambat pembentukan pembuluh darah baru. Bila pembuluh darah baru pada kanker dapat dicegah maka kanker tersebut tidak mendapatkan nutrisi dan kemudian menjadi kecil dan tidak berkembang sehingga lama-kelamaan Kanker dapat hilang/diserap oleh tubuh.

Penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak daun kelor konsentrasi 3,125%, yang dibuat dengan cara maserasi dan menggunakan pelarut etanol, dimana diberikan pada hewan coba (tikus jenis Wistar) yang sebelumnya telah dibuat menjadi kanker (khususnya kanker di rongga mulut dan kelenjar getah bening) dengan cara diinduksi menggunakan Benzopyerene suatu zat karsinogenik. Pemberian ekstrak daun kelor dengan kosentari 3,125%; 4,6875%;6,25% sebanyak 2 ml/hari secara oral menggunakan sonde selama 20 hari. Dari hasil pengamatan terbukti terjadi penurunan ekspresi faktor pembentuk pembuluh darah ( VEGF= vascular endothelial growth factor) yang diperiksa menggunakan Immunohistochemical examining  pada konsentrasi 3,25% yang paling signifikan.

Penurunan pembentukan pembuluh darah baru sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan suatu kanker. Hal ini juga dapat menghambat perkembangan kanker menjadi lebih besar, selain itu juga mencegah mengatasisnya serta memberikan prognosis yang baik pada kanker. Hal tersebut menggambarkan bahwa Ekstrak daun kelor 3,25% dapat menghambat pembentukan pembuluh darah baru pada kanker. Dapat disimpulkan bahwa Ekstrak daun kelor menghambat progresivitas kanker. Dengan ditemukan ekstrak daun kelor konsentrasi 3,25% maka diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif pada pengobatan kanker.

Penulis : Dwicha Rahma Nuriska Hartono

Informasi detail tentang riset ini dapat dilihat di

https://e-journal.unair.ac.id/MKG/article/view/14070

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).