Mahasiswa FIB Sabet Best Presentation di Lomba Esai Nasional UNNES Semarang

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Maratus Sholikah, mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) ini tak hentinya torehkan prestasi di kancah regional hingga nasional. Mahasiswa yang gemar menulis esai itu sudah sering mengikuti lomba esai dan kerap merasakan pahit manisnya jerih payah berkompetisi. Kali ini Atus -sapaan karibnya- mendapatkan gelar best presentation pada ajang Perlombaan Esai Nasional (PENA) 2019 yang diadakan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada 3-6 September 2019.


Penghargaan best presentation itu diraih oleh Atus berkat perjuangannya melawan 10 finalis terbaik dalam ajang tersebut. Ia mengakui bahwa sangat bersyukur mendapatkan penghargaan sebagai best presentation karena menurutnya hanya melakukan persiapan serba mendadak.

“Esai saya berjudul “Reaktulisasi Budaya 5S+2T+1M di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK): Usaha Mengoptimalkan Revitalisasi SMK di Indonesia Guna Menyongsong Indonesia Emas 2045”. Penulisan judul tersebut berangkat dari keresahan saya terhadap stigma buruk masyarakat terhadap para siswa SMK,” ungkap mahasiswa angkatan 2018 itu.


Sub tema yang dipilih Atus adalah pendidikan. Latar belakang ia memilih sub tema tersebut tak lain karena dulu merupakan siswa SMK yang sekolahnya disoroti urakan oleh masyarakat. Melalui gagasan yang dirinya tuangkan dalam esai, Atus ingin merubah stigma buruk tersebut, selain itu juga sebagai dukungan untuk pemerintah dalam merevitalisasi SMK di Indonesia.


Atus mengakui topik yang dipilih sebenarnya cukup umum dan tidak terlalu unik, namun ketika presentasi gagasan, Atus membawakannya dengan sangat aktif dan sebaik mungkin. Hal tersebut dilakukan supaya dewan juri dan rekan-rekan lainnya dapat menerima informasi yang ia sampaikan dengan baik.


“Untuk persiapannya sebenarnya sangat mepet, saya awalnya berada di waiting list, kemudian dihubungi H-4 grand final, jadi saya H-1 baru membuat PPT dan latihan presentasi. Ini sangat mendebarkan ditambah juga sedang berada di minggu-minggu ujian tengah semester,” jelasnya.


Selama lomba tersebut ia mengaku sangat senang, karena mendapatkan banyak wawasan baru dan ilmu serta relasi dengan rekan-rekan finalis dan panitia acara. Atus berpesan pada mahasiswa UNAIR bahwa orangtua selalu memanjatkan doa-doa terbaik dan harapannya besar pada anaknya, maka dari itu sudah sepantasnya sebagai anak membuat bahagia orangtua dengan capaian prestasi-prestasi akademis maupun non-akademis.(*)

Penulis : Muhammad Wildan Suyuti

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).