Tumbuhkan Minat Wirausaha, AUBMO UNAIR Banyuwangi Adakan Diskusi Online

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh cnn.com

UNAIR NEWS – Kemudahan dalam mengakses informasi saat ini membawa perubahan yang signifikan. Beragam dampak positif dapat ditemukan pada teknologi komunikasi digital masa kini. Salah satu aplikasi modern yang digandrungi saat ini adalah media sosial. Tak jarang, fitur tersebut banyak digunakan sebagai sarana komunikasi interaktif. Situasi tersebut tentu dimanfaatkan oleh kaum pelajar, tak terkecuali mahasiswa Universitas Airlangga.

Melalui aplikasi Whatsapp, AUBMO PSDKU UNAIR Banyuwangi menggelar forum diskusi berbasis online. Program tersebut merupakan rancangan kreatifitas Divisi Kewirausahaan (KWU) AUBMO PSDKU UNAIR Banyuwangi. Kegiatan yang berlangsung pekan lalu itu, mengusung tema “Rahasia Sukses Berbisnis Online”.

Saat ditemui oleh UNAIR NEWS, Linda Puspitasari, selaku ketua pelaksana menjelaskan bahwa diskusi online tahun ini ditujukan kepada mahasiswa aktif di seluruh Indonesia. Menurut Linda, jarak tak lagi menjadi masalah untuk berbagi ilmu dan pengalaman antara satu dengan yang lain.

“Zaman sekarang semua serba online, justru cara inilah yang digandrungi oleh mahasiswa. Tak perlu cemas, semua peserta baik yang berada di luar daerah, luar kota ataupun luar pulau dapat mengikuti diskusi ini dengan mudah, efektif, dan efisien,” ujar Linda.

Selain itu, pemateri yang dihadirkan adalah seorang pengusaha muda bucket bunga Bakulkembang.Offical Khansaa Khairunnisaa Najlaa. Ia juga lulusan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga tahun 2018. Saat ini, ia juga bekerja di Developmental Basketball League (DBL) Indonesia.

Mengawali materi diskusi, wanita yang akrab disapa Khansaa tersebut menceritakan perjalanan dan awal mula bisnis yang ia jalani saat ini. Sebelum memulai bisnis bucket bunga, wanita asal Surabaya ini mengaku telah menjalani berbagai jenis pekerjaan semasa kuliah. Mulai dari berjualan aksesoris, bekerja paruh waktu di toko baju brand lokal, tergabung dalam wedding organizer, hingga terjun di dunia telemarketing.

“Saya bukan tergolong mahasiswa bidikmisi. Ekonomi keluarga saya bisa dibilang sekedar cukup untuk hidup sederhana. Dilema akan banyaknya kebutuhan kuliah, mengharuskan saya memutar otak untuk dapat memenuhinya. Setidaknya dengan bekerja, saya dapat mengurangi beban orang tua. Selama itu halal, akan saya lakukan,” ujar Khansaa.

Berawal dari ketidaksengajaan, Khansaa membuat handcraft bucket sebagai hadiah untuk temannya atas sidang skripsi. Tak disangka, ternyata banyak yang tertarik dengan hastakaryanya tersebut. Lambat laun, satu per satu pesanan bucket mulai membanjiri Khansaa. Perlahan, ia mencoba berkreasi dengan membuat variasi baru sembari memperhitungkan laba.

Di sesi selanjutnya, Khansaa memberikan tips dan trik dalam berwirausaha. Khansaa juga menegaskan bahwa semua hal pasti memiliki risiko kegagalan. Baginya, Seorang pembisnis haruslah memiliki jiwa pemberani. Membagi waktu adalah tantangan bagi seorang mahasiswa.

“Tak perlu khawatir, sudah banyak mahasiswa yang membuktikan bahwa berbisnis bukanlah halangan untuk dapat lulus tepat waktu,” pungkasnya.

Penulis: Cynthia Retno Wulandari

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).