UNAIR Banyuwangi Sampaikan Kepedulian Karhutla Lewat Bait Solidaritas

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Suasana Konser Mini Galang Dana KM PSDKU UNAIR Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Departement Sosial Masyarakat Keluarga Mahasiswa PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi, mengadakan Mini Konser Galang Dana KARHUTLA pada pekan lalu. Acara tersebut dimeriahkan dengan berbagai hiburan, salah satunya Puisi Solidaritas.

Puisi yang disampaikan oleh Ahmad Rajul Dinul selaku Kepala Departement Kastrat (Kajian Strategis) itu  merupakan bentuk keresahan perihal kondisi kepulan asap yang mengancam nyawa saudara di Riau dan Kalimantan saat ini. Di dalam setiap baitnya memiliki makna yang mendalam.

 Jauh memandang negeri entahlah, aku melihat penduduk yang polos, lugu, Hatinya baik senyum merekah, namun senyum itu telah hilang di rampas oleh dua-tiga cukong serakah. Aku mendongak ke atas, melihat langit kian meranggas. Kumpulan asap-asap mengepul meretas, lalu, aku melihat cukong tertawa lepas. Aku melihat Pak tua sesak dadanya, menangis tak kunjung lepas.

“Pada bait ini, dijelaskan bahwasanya ada suatu negeri dengan penduduk yang memiliki kepribadian baik serta murah senyum. Namun sekarang senyum tersebut hilang, dirampas oleh para kapital pembuka lahan. Kebakaran hebat tersebut banyak menelan nyawa ”, tuturnya

Negriku ini negeri yang apik , hutannya asri bagai surga dan manik-manik, segala macam biota hidup damai dengan baik. Sekarang di rusak oleh cukong yang suka wik-wik. Ekologi hutan kacau balau, karena uang dan materi yang Nampak silau.

“Kemudian Negeri yang dahulu terasa aman damai, sekarang rusak akibat perilaku tak bertanggungjawab, yang hanya memikirkan materi tanpa memikirkan dampak keberlangsungan lingkungan. Setiap hari bahkan setiap detiknya asap akibat kebakaran tersebut meregang nyawa mereka yang semestinya bisa diupayakan keselamatannya,” lanjutnya.

Penguasa bermental tempe mengelak, aturan di tangannya pun tidak tegak. Akibatnya lingkungan pun menjadi rusak,  tapi semoga di dalam kepulan asap yang menyeruak, semua bisa lebih baik karena mahasiswa bergerak. Mentariku akan terbit, lingkunganku tak lagi sakit, karena pemuda nya punya semangat setinggi bukit.. karena integritas pemuda yang sekarang melangit.

“Ketika para penguasa tidak tegas dalam mengawasi dan menegakkan aturan, lingkungan rusak tak tertangani pun menjadi dampaknya. Namun harapan baru itu akan datang saat para pemuda negeri itu peduli dan memiliki integritas yang tinggi pada negerinya,” (*)

Penulis: Athiya Adibatul Wasi

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).