Dosen D3 Paramedik Veteriner Beri Pelatihan Pembuatan Pakan Sapi Herbal ke Dua Desa di Tuban

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PROSES pembuatan UMB Herbal oleh Dosen D3 Paramedik Veteriner dan warga pada Sabtu (28/9/2019). (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Desa Suciharjo dan Desa Margorejo di Kabupaten Tuban mempunyai potensi peternakan sapi potong yang cukup besar.Akan tetapi, pakan yang diberikan masih berupa jerami padi, sehingga belum memberikan hasil yang maksimal.

Hal tersebut membuat Prodi D3 Paramedik Veteriner Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengmas). Tepatnya di Desa Suciharjo dan Desa Margorejo Kecamatan Larengan Kabupaten Tuban, pada Sabtu (28/9/2019) kemarin. Berbagai kalangan dari Kelompok Ternak di Desa Suciharjo dan Desa Margorejo serta aparatur desa setempat menghadiri kegiatan tersebut.

Pengmas yang dihadiri sekitar 60 warga itubertujuan memberi pelatihan cara membuat UMB Herbal dengan tambahan temulawak sebagaipakan alternatif sapi potong. Urea Molases Blok (UMB)sendiri adalah salah satu alternatif pakan yang murah, mudah dibuat dan dapat disimpan dalam waktu yang lama di tempat kering.

“Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan peserta pengmas, dalam hal ini adalah peternak di Desa Suciharjo dan Desa Margorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban melalui teknologi pengolahan pakan UMB Herbal untuk ternak sapi potong,” terang Siti Eliana Rochmi, salah satu panitia.

Selain praktis, UMB Herbal juga dikenal memiliki gizi yang tinggi, dapat menambah nafsu makan, serta dapat digunakan sebagai obat cacing. “UMB Herbal ini bisa diaplikasikan ke sapi sebanyak 500 gram/hari,” anjurnya.

Di Samping pelatihan pembuatan UMB Herbal, peserta pengmas juga diberikan pelatihan pembuatan pakan fermentasi berbahan dasar limbah pertanian. Hal tersebut dikarenakan daerah tersebut menghasilkan cukup banyak limbah jerami, seperti jerami padi atau jerami jagung.

“Kami melihat, peternak disini biasa memberikan jerami padi kepada sapi saat musim kemarau. Sehingga untuk meningkatkan kualitas jerami padi tersebut perlu adanya teknologi pengolahan yaitu dengan memberikan probiotik,” jelasnya.

Kesehatan reproduksi juga menjadi salah satu nilai produktivitas dari sapi potong.Sehingga pada pengmas ini, peserta diberikan alih pengetahuan terkait kesehatan reproduksi.

Antusiasme peserta sangat tinggi, dapat dilihat dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman.  Drs. Suhari Kepala Desa Suciharjo menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat dibutuhkan dan bermanfaat karena mayoritas penduduknya adalah peternak dan petani. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).