Tingkatkan Kualitas Riset dan Pendidikan, FEB UNAIR Teken MoU Kerja Sama dengan DJPPR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DEKAN FEB UNAIR Prof. Dr. Dian Agustia, SE., M.Si., Ak. bersama dengan perwakilan DJPPR Kemenkeu saat melakukan penandatangan MoU kerja sama (27/9/2019). (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) terus meningkatkan sinergi dengan pihak eksternal untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan riset yang ada. Kali ini, FEB UNAIR melakukan kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) melalui kegiatan InFest 2019 (an Inclusive Festival by DJPPR).

Bertempat di Aula Fadjar Notonagoro Gedung FEB UNAIR, FEB UNAIR resmi menjalin kerja sama dengan DJPPR. Kerja sama tersebut ditandai dengan dilakukannya penandatangan MoU antara FEB UNAIR dengan DJPPR pada Jumat (27/9/2019).

Dr. Nisful Laila SE., M.Com., mengungkapkan bahwa kerja sama yang dilakukan terdiri atas beberapa bidang, terutama di bidang riset. Di antaranya ialah kuliah tamu, workshop, seminar, dan program magang yang akan berkolaborasi dengan DJPPR.

“Sehingga ke depan UNAIR bukan malah akan menjadi menara gading. Namun, UNAIR akan menjadi menara api yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Dr. Nisful, sapaan akrabnya, berharap dengan adanya kerja sama tersebut ke depan akan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di FEB UNAIR. Hal itu akan berdampak sangat bagus, utamanya bagi mahasiswa karena mereka memiliki kesempatan untuk magang di DJPPR Kemenkeu.

Seperti yang telah diketahui bersama, UNAIR ditargetkan untuk meningkatkan publikasi. Dengan adanya kerja sama dengan DJPPR itu akan membuka peluang besar bagi dosen untuk meningkatkan publikasi.

“Di samping itu, para ahli di UNAIR bisa berkontribusi untuk memecahkan isu-isu yang ada di DJPPR Kemenkeu, dan  juga masalah yang dihadapi masyarakat melalui riset,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kepala Subbagian Layanan Informasi DJPPR Hadi Surono, S.E., M.H., menuturkan bahwa sebagai pihak praktisi, dia membutuhkan riset dari para ahli dari kampus. Di sisi lain, para ahli dari kampus tersebut juga perlu meng-update dan meng-upgrade bagaimana sesungguhnya yang praktisi lakukan.

“Dengan demikian, FEB UNAIR dan kami sebagai praktisi bisa saling mengisi dan saling melengkapi,” tuturnya.

Hadi mengatakan bahwa kerja sama yang dilakukan dengan FEB UNAIR merupakan program kerja sama edukasi. Dalam hal ini, DJPPR membuka semua hal yang bisa meningkatkan kerja sama di bidang peningkatan literasi keuangan negara.

“Salah satunya adalah yang paling awal ini, yaitu kita melakukan riset atau suatu instrumen dengan APBN yang baru, namanya cash waqf linked sukuk,” jelasnya. (*)

Penulis : Sandi Prabowo

Editor    : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).