Pengungkapan Risiko Berikan Pertimbangan Investor Tentukan Nilai Perusahaan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi investor perusahaan. (Sumber: sewakantor CBD)

Kesadaran banyak pihak pada isu-isu sosial dan lingkungan meningkatkan tekanan perusahaan untuk melakukan tanggung jawab sosial. Dampak lingkungan yang timbul akibat operasional perusahaan semakin meningkat, dan masalah serius yang ditimbulkan tersebut harus segera dikendalikan. Beberapa contoh di Indonesia, kasus penambangan PT. Newmont, yang membuang banyak limbah, menyebabkan polusi dan mengganggu ekosistem. Kasus lain yang dapat digunakan sebagai bukti terjadinya eksternalitas negatif dari industrialisasi adalah kerusakan lingkungan oleh PT. Pulp dan Kertas Andalan Riau.

Kapasitas produksi yang tinggi dari PT. Andalan Pulp and Paper Riau membuat mereka harus menebang pohon dalam jumlah besar sehingga kondisi hutan semakin memburuk. Perusahaan yang tidak memperhatikan lingkungan dalam kegiatan operasinya akan menyebabkan kerusakan dan membuat kinerja perusahaan terlihat buruk.

Berbeda dengan riset sebelumnya yang selalu hanya fokus pada kinerja lingkungan, riset ini mencoba melihat dari sisi risiko lingkungan. Perusahaan dengan risiko lingkungan seringkali harus membayar fee atau penalty atas aturan maupun kebijakan tertentu, dan biasanya bertanggung jawab untuk membersihkan lingkungan jika terjadi bencana yang terjadi akibat operasional perusahaan. Dengan demikian, informasi mengenai risiko lingkungan akan dibutuhkan oleh pembaca laporan perusahaan, khususnya investor karena mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.

Pengungkapan risiko lingkungan

Pengungkapan dalam laporan tahunan dibutuhkan oleh investor untuk mengetahui kondisi atau kinerja perusahaan. Pengungkapan tidak hanya terbatas pada informasi finansial, tetapi juga aspek non-keuangan, dan penelitian ini fokus pada pengungkapan kinerja dan risiko lingkungan. Walaupun risiko lingkungan tidak memengaruhi kondisi ekonomi perusahaan secara langsung, pada akhirnya akan memengaruhi risiko perusahaan secara keseluruhan. Sehingga, diduga bahwa informasi risiko lingkungan akan digunakan oleh investor dalam menilai perusahaan. Investor akan meminta tingkat return yang lebih tinggi atas investasi mereka dari perusahaan dengan risiko lingkungan yang lebih tinggi. Sebab, investor pada akhirnya menanggung risiko atas dana yang ditanamkannya pada perusahaan tersebut.

Pengungkapan informasi risiko lingkungan dalam bentuk tekstual bersifat unik. Sebab secara alamiah, pengungkapan tersebut menyampaikan faktor negatif yang berpotensi memengaruhi kinerja perusahaan di masa depan. Namun pengungkapan tersebut bisa juga bersifat positif karena mengurangi ketidakpastian bagi investor.

Perusahaan dengan tingkat risiko yang lebih tinggi akan mengungkapkan sejumlah besar informasi risiko karena para direktur memiliki kebutuhan lebih besar untuk menjelaskan penyebab risiko yang lebih tinggi ini. Selain itu, direksi ini dapat memiliki dorongan kuat untuk memberikan detail kepada pemegang saham dan masyarakat pemangku kepentingan yang lebih luas bagaimana mengelola risiko ini dan pada akhirnya memberikan tingkat pengungkapan risiko yang lebih tinggi.

Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada 2016-2018 dan termasuk dalam kategori industri high profile. Perusahaan dalam kategori industri high profile memiliki dampak pada lingkungan dan perubahan iklim. Sampel akhir kami terdiri dari 476 tahun perusahaan. Data rasio dan keuangan didapatkan dari Indonesia Capital Market Institute.

Pengungkapan risiko dan kinerja lingkungan diukur dengan content analysis menggunakan kata kunci untuk mengidentifikasi pengungkapan risiko dalam laporan. Respon investor diproksi dengan cost of equity, dan diukur dengan Capital Asset Pricing Model.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan risiko lingkungan direspon oleh investor. Informasi risiko lingkungan akan cenderung diabaikan oleh investor, jika terdapat informasi mengenai kinerja lingkungan perusahaan.

Hubungan antara pengungkapan risiko lingkungan dan biaya ekuitas dalam penelitian ini tidak sejalan dengan teori disclosure yang mengatakan bahwa semakin banyak pengungkapan yang dilakukan akan mengurangi asimetri informasi dan pada akhirnya akan mengurangi biaya ekuitas. Perbedaan arah ini mungkin terjadi karena jenis informasi yang diungkapkan memiliki sifat yang berbeda, dan respon yang diberikan tergantung pada preferensi investor.

Implikasi praktis penelitian ini memberi masukan pada pembuat standar bahwa sebaiknya informasi risiko lingkungan dimasukkan dalam pengungkapan kinerja lingkungan perusahaan, agar pembaca laporan keuangan memperoleh gambaran lengkap kondisi perusahaan. Riset ini juga mampu memperluas teori pengungkapan, terutama dalam kategori konsekuensi pengungkapan di pasar modal. Yakni, pengungkapan risiko lingkungan memberikan pertimbangan pada investor untuk menentukan nilai perusahaan. (*)

Penulis : Rizky Eriandani, I Made Narsa

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://pjms.zim.pcz.pl/resources/html/article/details?id=190172

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).