Kuak Problem Ekspor dan Impor Pencemar, Hima Teknik Lingkungan Gelar Sharing Session

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Pencemaran lingkungan saat ini sedang menjadi salah satu topik yang paling sering dibicarakan di berbagai media massa. Masalah ekspor polusi udara akibat dari kebakaran hutan di beberapa wilayah di Indonesia yang sampai ke luar negeri dan impor sampah dari luar negeri yang dapat sampai ke Indonesia.

Untuk membahas beberapa masalah dari pencemaran lingkungan, Hima Teknik Lingkungan (HMTL) lewat salah satu program kerjanya bernama Environtmen Festival 2019 mengadakan Sharing Session dengan tema “Ekspor dan Impor pencemar, Indonesia Kubu Mana” pada Sabtu (21/9/2019) di Aula Farmasi

Hima Teknik Lingkungan mengundang Eny Willia Sintia Dewi, S.T sebagai perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya; Ryan Yonatan Herling; Destyariani Liana Putri dan Ayu Nurjanah dari Seasholder; dan Andreas Agus Kristanto Nugroho S.Si.,M.Si yang berasal dari Ecoton sebagai pemateri. Turut hadir pula salah seorang mahasiswa berprestasi FST 2018 Moh Wahyu Syafi’ul Mubarok sebagai moderator dalam acara yang berwujud Sharing Session. Kegiatan itu sendiri merupakan serangkaian acara dari Environment Festival 2019.

“Tujuan kenapa kita mengundang 3 pemateri tersebut agar kita semua dapat mengetahui berbagai sudut pandang dalam masalah ekspor dan impor pencemaran ini,” tutur Gabriel Putra Pradana selaku ketua HMTL.

Gabriel menambahkan bahwa DLH diundang agar dapat mewakili pihak pemerintahan dalam upaya menangani masalah pencemaran, Steakholder mewakili dari komunitas yang bergerak di bidang lingkungan, dan Ecoton mewakili dari sisi peneliti. Terdapat beberapa hal yang dibahas seperti penyebab bagaimana sampah yang berasal dari luar negeri dapat masuk ke Indonesia, cara pengolahan sampah, tingkat polusi udara yang timbul akibat kebakaran hutan yang terjadi, dan cara penanganan dari masalah sampah di Indonesia.

“Harapan dari diadakanya acara Sharing Session ini semoga dapat membuka mata dari peserta yang hadir dan dapat bersama-sama dalam upaya penyelamatan lingkungan,” pungkasnya.

Pada penghujung acara, wahyu selaku moderator membacakan puisi tentang kewajiban manusia mejaga lingkungan .Penampilan acoustic dari salah seorang mahasiswa baru Teknik Lingkungan menjadi penutup acara itu. (*)

Penulis: Fahmi Royani

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).