Nilai pH dan TEWL pada Pasien Dermatitis Atopik Anak

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi dermatitis atopik. (Sumber: bisnis.com)

Dermatitis Atopik (DA) merupakan keradangan kulit yang kronis, berulang, disertai rasa yang sangat gatal, kulit terasa kering, timbul pada tempat predileksi tertentu. Paling sering terjadi pada masa awal bayi serta anak usia dini.DA dapat bertahan sampai remaja atau dewasa lebih dari 10 persen. DA berhubungan dengan penurunan regulasi fungsi sawar kulit, turunnya kadar seramid dan peningkatan kadar enzim proteolitik endogen, yang menyebabkan peningkatan Transepidermal Water Loss (TEWL) dan menunjukkan kekeringan kulit.

TEWL merupakan suatu jumlah air per satuan luas kulit dan per unit satuan waktu yang keluar dari tubuh melewati kulit menuju ke atmosfer melalui proses difusi dan penguapan. Nilai normal TEWL pada anak 0-15 g/m2/h (gram/ square meter/hour).

Peningkatan pH dan TEWL pada pasien DA menunjukkan gangguan fungsi sawar kulit dan menyebabkan berbagai kelainan kulit berupa kulit kering baik di daerah lesi maupun non lesi. Kondisi area non lesi pada DA belum menimbulkan manifestasi klinis yang khas sesuai dengan distribusi pasien DA, sehingga perlu dilakukan pengukuran pH dan TEWL untuk mengetahui seberapa besar kerusakan sawar kulit yang ditimbulkan, walaupun belum menunjukkan manifestasi klinis DA.

Penelitian sebelumnya mengenai komparasi pH kulit pasien DA dan anak normal yang dilakukan oleh Primardiati di Surabaya. Didapatkan peningkatan secara signifikan antara nilai pH pada pasien DA dibandingkan nilai pH pada anak normal. Begitu pula pada area lesi dan non lesi didapatakan perbedaan yang bermakna. Penelitian mengenai pH dan TEWL pada DA anak masih jarang dilakukan di Indonesia, sehingga mendorong peneliti untuk mengetahui nilai pH dan TEWL pada pasien DA anak baik pada area lesi dan non lesi dengan tujuan pengukuran pH dan TEWL dapat sebagai sebagai parameter dalam mengevaluasi fungsi sawar kulit dan dapat dijadikan sebagai pertimbangan penambahan modalitas terapi DA pada anak.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan cross sectional (potong lintang) bertujuan untuk mengetahui nilai pH dan TEWL pada pasien DA anak di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Penelitian ini merupakan consecutive sampling dengan mengambil setiap pasien anak yang didiagnosis sebagai DA dan memenuhi kriteria penerimaan sampel di URJ Kesehatan Kulit dan Kelamin Divisi Dermatologi Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya dengan jumlah sampel sejumlah 20 pasien DA anak.

Pada penelitian ini didapatkan hasil pengukuran pH pada kulit DA anak menunjukkan bahwa nilai median pH di area lesi adalah 6,54 dan pH area non lesi adalah 5,38. Dilakukan uji komparasi dengan Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan perbedaan bermakna pada nilai pH area lesi dengan area non lesi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai pH baik pada area lesi maupun non lesi sudah terjadi peningkatan dibandingkan nilai normal pH pada pasien normal, yang menunjukkan bahwa pada pasien DA terjadi gangguan pada sawar kulit.

Pada penelitian ini didapatkan hasil pengukuran TEWL pada kulit DA anak menunjukkan bahwa nilai TEWL di area lesi adalah 22,51±5,37 dan pada area non lesi adalah adalah  16,04±5,2. Dilakukan uji paired t-test menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara  nilai TEWL area lesi dan nilai TEWL area non lesi.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai TEWL baik pada area lesi maupun non lesi sudah terjadi peningkatan dibandingkan nilai normal TEWL pada pasien normal, yang menunjukkan bahwa pada pasien DA sudah terjadi gangguan pada sawar kulit.

Hasil penelitian menunjukkan pada area lesi derajat SCORAD berhubungan dengan pH dan TEWL dengan nilai p pada pH  adalah 0,024 dan nilai p pada TEWL adalah 0,022. Pada area lesi pH berhubungan dengan TEWL dengan nilai p=0,001. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara peningkatan derajat SCORAD terhadap nilai pH dan TEWL. Pada area non lesi digunakan uji Pearson dikarenakan data terdistribusi normal, derajat SCORAD berhubungan dengan pH dan TEWL dengan nilai p pada pH  adalah 0,022 dan nilai p pada TEWL adalah 0,002.

Hasil penelitian ini membuktikan, meskipun pada area non lesi, pada pasien DA sudah terjadi gangguan sawar kulit, ditandai dengan peningkatan derajat SCORAD akan mempengaruhi  peningkatan nilai pH dan TEWL. Pada area non lesi, tidak didapatkan hubungan antara nilai pH dan TEWL dengan nilai p=0,091.

Nilai pH dan TEWL pada area lesi lebih tinggi dibandingkan dengan  area non lesi. Derajat SCORAD berhubungan dengan pH dan TEWL. Semakin tinggi derajat penyakit DA, TEWL dan pH semakin tinggi baik di area lesi maupun non lesi. (*)

Penulis:  Iskandar Zulkarnain

Informasi detail dapat dilihat pada tulisan kami di:https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/12480/pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).