UNAIR NEWS – Sebagai bagian dari kegiatan kunjungan dan kerja sama dengan beberapa kampus di Inggris, jajaran pimpinan UNAIR juga bertandang ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Inggris di London. Diterima langsung oleh pihak KBRI Deputi Dubes RI Adam Tugiyo dan perwakilan Open University, kegiatan itu berlangsung pada Selasa (24/9).
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UNAIR Prof. Nasih dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia dan pusat pendidikan tinggi terkemuka di bagian timur Indonesia, seluruh civitas UNAIR ingin berkontribusi dan memecahkan masalah pada skala global melalui kegiatan Tri Dharma yang mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Prof. Nasih juga memaparkan berbagai perkembangan dan kondisi UNAIR saat ini. Selain memiliki 14 fakultas dan satu Sekolah Pascasarjana, UNAIR, jelas Prof. Nasih, menawarkan beberapa kelas internasional di fakultas kedokteran, kedokteran gigi, farmasi, kedokteran hewan, dan psikologi. Untuk gelar ganda, dapat ditemukan di beberapa program studi, seperti kedokteran, kedokteran gigi, pendidikan apoteker, kedokteran hewan, dan psikologi.
“Selain itu, UNAIR ditunjuk oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia sebagai pusat penelitian terkemuka untuk pendirian Institute of Tropical Disease (atau ITD),” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Prof. Nasih juga mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan kemitraan global untuk jejaring global. Hal itu, untuk mendukung internasionalisasi universitas. Saat ini, imbuhnya, UNAIR sudah memiliki lebih dari 100 MoU aktif dengan universitas terkemuka di seluruh dunia.
“Dalam kesempatan ini, kami berharap kolaborasi seperti ini dapat diperluas dan dieksplorasi lebih lanjut. Ke depan semoga kerja sama ini bisa membawa kesuksesan dan juga memiliki dampak yang lebih besar dalam menciptakan masa depan yang lebih baik di komunitas global,” pungkasnya.
Penulis: Nuri Hermawan
