Pengmas Fakultas Farmasi Berikan Tips Cegah Sindroma Gangguan Mata ke Siswa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS Computer Vision Syndrome (CVS) atau Sindroma Gangguan Mata merupakan ancaman yang patut diwaspadai saat ini. Terlebih lagi, fakta menunjukkan bahwa 90 persen pelajar di Indonesia mengalami CVS. Itulah yang menggerakkan Departemen Farmasi Klinis Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR) bersama Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR berkolaborasi melakukan pengabdian kepada masyarakat (Pengmas).

Tepatnya Senin (16/9/2019), kegiatan pengmas itu disasarkan pada siswa SMA di Kediri. Yakni, SMAN 1 Kediri dan SMAN 3 Kediri.

Bambang Subakti Z., S.SI., M.CLINPHARM., APT selaku ketua panitia mengatakan bahwa melalui kegiatan itu, tim Pengmas berusaha menyosialisasikan upaya pencegahan CVS yang disebabkan oleh penggunaan gadget. “Kegiatan ini merupakan kegiatan sosialisasi berkelanjutan pada daerah-daerah yang menjadi target pengabdian masyarakat UNAIR, dimana Kediri adalah salah satunya,” ungkapnya.

Pada akhir Agustus lalu, tim Pengmas telah melakukan skrining 100 siswa untuk diberikan obat tetes mata. Dua minggu setelahnya, dilakukan evaluasi pemberian obat dan pelaksanaan sosialisasi 20-20-20 rules kepada siswa. “Kegiatan pra pemberian obat kami lakukan pada 29 Agustus untuk SMAN 1 Kediri dan 30 Agustus untuk SMAN 3 Kediri. Kemudian dilakukan evaluasi hasil pemberian obat tetes mata sekaligus sosialisasi 20-20-20 rules kepada siswa pada 12 dan 16 September kemarin,” ujarnya.

Diketahui, 20-20-20 rules sendiri merupakan upaya pencegahan CVS yang sangat sederhana dan mudah dilakukan. “Maksudnya adalah setiap 20 menit di depan gadget, lakukan istirahat mata dengan cara memejamkan mata selama 20 detik atau melihat jauh sejauh 20 feet atau sekitar 6 meter,” jelas Bambang.

Perlu diketahui, seluruh staf dosen dari Departemen Farmasi Klinis FF UNAIR dan dr Rozalina Loebis, SpM(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK UNAIR terlibat dalam kegiatan tersebut. Setelah adanya kegiatan itu, Bambang mengharapkan siswa dapat memperluas sosialisasi 20-20-20 rules kepada teman, keluarga, dan masyarakat yang mereka ketahui. “Kami berharap, kebiasaan 20-20-20 rules dapat diterapkan seterusnya ke depan agar mencegah CVS,” pungkasnya. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).