Berpikir Positif Jadi Kunci Manajemen Emosi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi manajemen emosi. (Sumber: Pixabay)

UNAIR NEWS – Emosi merupakan reaksi atau perasaan terhadap seseorang atau suatu kejadian. Emosi dapat berupa emosi positif seperti rasa bahagia, tenang, dan cinta. Selain itu dapat juga berupa emosi negatif seperti cemas, marah, dan sedih.

Menurut Endang R. Surjaningrum, M.AppPsych.,Psikolog pakar psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) menjelaskan bahwa emosi dapat terjadi karena pikiran. Cara berpikir yang salah dapat menghasilkan emosi negatif terhadap suatu hal.

“Orang memproses suatu hal dengan cara yang berbeda-beda. Ketika proses tersebut menghasilkan pikiran yang salah maka bisa memicu emosi negatif,” jelas salah satu dosen di Fakultas Psikologi (FPsi) UNAIR itu.

Sebagai contoh, ketika ada orang A tengah duduk, memikirkan sesuatu sehingga mengakibatkan dia tidak memperhatikan lingkungan dia berada. Kemudian, orang B datang, menyapa si A namun tidak ada tanggapan.

Orang B bisa jadi merasa bahwa Si A marah padanya. Hal tersebut karena Si B tidak tahu bahwa Si A sedang memikirkan sesuatu dan tidak melihat Si B di sekitarnya.

“Solusi secara umum yang dapat dilakukan untuk menghindari emosi negatif adalah dengan berpikir positif,” ucap Endang.

Ketika muncul emosi yang negatif, maka emosi tersebut dapat diatasi dengan beberapa cara. Di antaranya adalah dengan relaksasi, mengambil nafas panjang. Namun, menurut Edang, solusi yang paling mujarab adalah dengan mengendalikan pikiran.

Mengenali Diri Sendiri Secara Positif

Begitu pula ketika merasa tidak nyaman terhadap diri sendiri. Merasa kurang, lemah, terlalu banyak tekanan, pikiran, dan selalu meragukan kemampuan diri sendiri. Maka perlu untuk belajar melihat diri sendiri secara positif. Sehingga akan merasa aman, tidak akan mudah terpengaruh oleh kata-kata dan perilaku orang lain.

“Penting mengenali diri secara positif. Karena setiap orang pasti punya hal yang positif. Jika selalu melihat kekurangan, maka akan terus merasa rendah,” terang Endang.

Menghadapi Rasa Kecewa

Sementara itu, emosi negatif berupa kecewa biasanya muncul karena adanya perbedaan penilaian dari diri sendiri dengan orang lain. Atau adanya perbedaan harapan dengan orang lain.

“Perlu dievaluasi lagi, perbedaan apa yang mengakibatkan munculnya rasa kecewa tersebut. Apakah karena komunikasi, cara pandang, atau hal lainnya,” pungkasnya. (*)

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).