Aksi Nyata Tingkatkan Ekonomi Lokal, HMA UNAIR Banyuwangi Canangkan Senin Berbatik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
MAHASISWA Akuntansi Angkatan 2017 Beserta Dosen mengenakan batik saat hari Senin (Foto Istimewa)

UNAIR NEWS – Senin berbatik adalah salah satu agenda dari Himpunan Mahasiswa Akuntansi PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi. Kegiatan itu berupa anjuran kepada seluruh warga Akuntasi untuk mengenakan batik setiap hari Senin. Kegiatan tersebut merupakan konstribusi sederhana dari Akuntansi PSDKU untuk melestarikan budaya dan turut berkonstribusi membangun ekonomi bangsa.

Hal tersebut, merupakan salah satu implementasi dari keinginan pengurus HMA untuk turut serta membangun ekonomi lokal, melalui gerakan cinta batik sebagai produk asli Indonesia. Batik adalah salah satu warisan manusia berupa budaya tak benda (Intangible Cultural Heritage of Humanity) yang telah dikukuhkan oleh United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada hari Jum’at tanggal 2 Oktober 2009.

Nofel Andriawan selaku Wakil Ketua HMA menjelaskan bahwa dipilihnya gerakan senin berbatik adalah salah satu bentuk aksi nyata membangun perekonomian lokal, sekaligus melestarikan kebudayaan bangsa. Kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap produk asli Indonesia.

“Kegiatan senin berbatik ini merupakan sebuah aksi nyata meningkatkan perekonomian lokal, selain itu dengan kami mewajibkan mahasiswa akuntansi untuk mengenakan batik setiap Senin, program ini sesungguhnya merupakan edukasi pragmatis bagi generasi mendatang dalam mengembangkan dan mencintai produk dalam negeri,” terang mahasiswa yang kerap

disapa Nofel tersebut.

Melalui program tersebut, pihak HMA berharap dapat sedikit berkontribusi dalam membangun perekonomian. Dengan adanya gerakan Senin Berbatik, secara tidak langsung memberikan sedikit kontribusi dalam usaha melestarikan kebudayaan bangsa dan juga membangun perekonomian lokal.

“Mari kita kaji, dengan kita mengenakan batik, maka sudah pasti kita turut berkonstribusi melestarikan budaya bangsa.Dalam hal turut membangun perekonomian lokal, tatkala kta mengenakan batik (baju batik) maka sudah berapa pelaku ekonomi yang terlibat. Kita membeli batik, maka akan memberikan penghasilan kepada para pengrajin batik, pengrajin batik juga akan membeli bahan bahku kepada pemasok, pedagang kain mori, pengrajin canting, pembuat pola batik,” imbuh Nofel.

Pada akhir, Nofel juga menjelaskan bahwa saat merubah kain batik menjadi sebuah pakaian, pihak penjahit juga akan mendapatkan dampak ekonomi yang baik. Oleh sebab itu, pihaknya mengajak agar mensukseskan agenda Senin Berbatik.

“Hal ini merupakan upaya kita bersama melestarikan budaya dan membangun perekonomian bangsa melalui cara cara sederhana. Ingat bahwa perubahan besar berawal dari usaha – usaha kecil dan sederhana,” pungkasnya. (*)

Penulis: Dian Pratama

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).