Model dan Strategi Pengembangan Bisnis Podok Pesantren Sidogiri

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Surya-Tribunnews.com

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang telah ada jauh sebelum kemerdekaan Indonesia serta berperan dalam menciptakan budaya Islam di Indonesia. Pesantren merupakan agen pencerahan bagi peserta didik (santri) dan umat Islam, juga merupakan agen transformasi nilai dan budaya yang menjunjung tinggi nilai solidaritas dan perdamaian. Dalam konteks sejarah, pondok pesantren merupakan rumah untuk mempelajari ilmu-ilmu agama dan merupakan tempat belajar bahasa komunikasi yang terletak di berbagai kota pelabuhan di nusantara dan kerajaan-kerajaan di semenanjung pantai Samudra Hindia. Tidak hanya itu, pesantren merupakan pusat kegiatan ekonomi dan bisnis. Daerah yang berada dekat dengan pondok pesantren cenderung memiliki tingkat aktivitas ekonomi yang lebih tinggi dibanding dengan daerah yang berlokasi jauh dengan pondok pesantren. Studi ini menganalisis kegiatan ekonomi yang berada di lingkungan pesantren yaitu Pondok Pesantren Sidogiri serta strategi, tata kelola dan manfaat dari kegiatan ekonomi tersebut.

Business Network Model merupakan wujud dari strategi pengembangan bisnis pondok pesantren yang dikelola sebagai cerminan dari peran dan fungsi sosial PP Sidogiri. Business Network Model ini melibatkan semua komponen jaringan bisnis yang dimiliki oleh PP Sidogiri. Di antaranya para santri, ranting madrasah, usaha gabungan terpadu (UGT), alumni dan simpatisan yang membentuk satu kesatuan jaringan bisnis. Jaringan bisnis ini terbentuk dan terdiri dari tiga elemen, yaitu model rantai pasok dan jaringan, model operasi dan nilai preposisi dengan ukhuwah sebagai landasan fundamentalnya.

Sebagai lembaga yang dikelola secara profesional, jaringan bisnis PP sidogiri memiliki strategi yang baik dalam menjalankan unit bisnisnya. Hal yang paling mendasar adalah menjaga kondusivitas lingkungan baik secara internal maupun eksternal. Selain itu, setiap unit usaha diharapkan mampu menganalisis kinerja sehingga dapat mengembangkan bisnis yang dijalankan dalam rangka memberikan efek pengganda bagi semua pihak yang terlibat, terutama untuk masyarakat sekitar. Model strategi bisnis yang difokuskan oleh PP Sidogiri dalam sudut pandang eksternal membahas aspek pelanggan, kebijakan harga, layanan yang diberikan, dan output yang dihasilkan. Sedangkan Model strategi bisnis internal lebih berfokus pada kompetensi organisasi, budaya organisasi dan rantai nilai.

Dalam proses pengembangan jaringan bisnis, PP Sidogiri mensyaratkan empat tahapan yaitu: melakukan restrukturisasi kepemimpinan dan manajemen dalam jaringan bisnis, mendelegasikan wewenang kepemimpinan kepada sumber daya manusia yang ditunjuk, kegiatan pra-pasca produksi dalam jaringan bisnis (pengembangan model, bisnis dan pemasaran), serta menghitung kontribusi atas implementasi jaringan bisnis (proses evaluasi). Penerapan Business Network Model ini mampu memberikan keuntungan bagi PP Sidogiri dan bagi seluruh pemangku kepentingan serta masyarakat umum.

Penulis: Dr. Irham Zaki, SE., MEI

Informasi lebih detail untuk penelitian ini dapat dilihat di:

http://giapjournals.com/index.php/hssr/article/view/hssr.2019.7436

Zaki, I., Mawardi, I., Widiastuti, T., Hendratmi, A., Ryandono, M. N. H., & Mardhiyah, D. (2019). Business Model and Islamic Boarding School Business Development Strategy. Humanities and Social Sciences Review, 7(4), 276–284.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).