Menilik Pengaruh Asimetri Informasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Jurnal ID

Partisipasi dalam anggaran tidak hanya menimbulkan efek positif tapi juga memacu perilaku negatif penciptaan budgetary slack pada karyawan. Asimetri informasi dinilai sebagai salah satu pemicu terciptanya budgetary slack. Beberapa penelitian yang relevan telah dilakukan dengan menggunakan self-efficacy sebagai variabel independen. Salah satunya untuk menguji pengaruh self-efficacy terhadap partisipasi anggaran. Tingginya self-efficacy seorang individu akan membentuk individu tersebut menjadi pribadi yang tidak pantang menyerah dan penuh inovasi dalam usahannya mencapai tujuan-tujuan yang telah ia tetapkan. Individu akan selalu siap apabila dihadapkan dengan kondisi-kondisi yang belum pernah ia temui dan siap dengan berbagai solusi atas masalah tersebut. Sedangkan individu dengan self-efficacy rendah akan cenderung putus asa, menyerah, dan depresi ketika dihadapkan dengan masalah. Ini dikarena individu tidak yakin bahwa ada kemampuan dalam dirinya

Penelitian ini akan mengulas apakah terdapat pengaruh asimetri informasi terhadap terjadinya budgetary slack? dan  apakah pengaruh asimetri informasi dengan self-efficacy terhadap terjadinya budgetary slack?

Dalam penganggaran, tujuan terhadap anggaran sendiri dapat merupakan tujuan individu maupun tim, dan masalah perilaku akan muncul ketika tujuan terlalu sulit untuk dicapai, terlalu mudah (atau tidak jelas), atau tujuan tersebut memunculkan konflik antara tujuan perusahaan dan tujuan karyawannya (Warren, Reeve, and Fess, 2003).  Ikut sertanya bawahan dalam penyusunan anggaran dinilai dapat meningkatkan kinerja, namun sangat disayangkan partisipasi dalam anggaran justru dapat menimbulkan perilaku disfungsional pada individu, misalnya individu menciptakan budgetary slack (Siegel dan Marconi, 1989). Dunk (1993) menyatakan semakin tinggi partisipasi dalam anggaran, kesempatan bawahan untuk secara langsung berkontribusi dalam menciptakan budgetary slack akan semakin besar.

Bawahan sengaja menciptakan slack karena adanya kepentingan pribadi, apalagi jika penilaian prestasi kinerja diukur dari pencapaian anggaran. Keadaan ini dimanfaatkan oleh bawahan dalam penyusunan anggaran dengan menurunkan nilai pendapatan dan menaikan nilai pengeluaran yang menyebabkan adanya perbedaan antara anggaran yang dinyatakan dan estimasi terbaik yang dapat diprediksi oleh perusahaan.

Partisipasi bawahan dalam penetapan anggaran memberikan atasan kesempatan untuk mendapatkan akses menuju informasi lokal, yang memungkinkan bawahan untuk mengungkapkan kinerja mereka yang akan dinilai. Namun dalam kenyataannya bawahan menyembunyikan atau menahan beberapa informasi yang mereka miliki, yang menimbulkan terjadinya budgetary slack. Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian Merchant (1985) dan Pope (1984). Sehingga disimpulkan terjadinya budgetary slack diketahui karena adanya interaksi asimetri informasi. Interaksi asimetri informasi ditemukan sebagai faktor utama penyebab timbulnya senjangan anggaran (Dunk, 1993; Dunk & Nouri, 1998).

Perilaku individu memegang peranan penting untuk mendukung jalannya suatu organisasi atau perusahaan. Konsep psikologi mengenai perilaku individu salah satunya adalah self-efficacy (efikasi diri). Apabila individu dengan self-efficacy tinggi mengalami tekanan pada pekerjaan, hal tersebut bagi merupakan tantangan dan kesempatan untuk menunjukkan keahlian mereka, sedangkan individu dengan self-efficacy rendah cenderung merasa tertekan saat mendapatkan stres kerja. Individu dengan self-efficacy tinggi meningkatkan efektivitas partisipasi dalam penyusunan anggaran (Hermastho, 2001). Sehingga self-efficacy dapat mempengaruhi keputusan untuk melakukan budgetary slack yang diakibatkan oleh adanya asimetri informasi melalui partisipasi anggaran yang dilakukan individu dalam organisasi atau perusahaan.

Penelitian ini melibatkan 65 orang mahasiswa S1 dan Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis program Studi Akuntansi Universitas Airlangga Surabaya. Untuk menguji data pada penelitian ini digunakan uji one way ANOVA dan two-way ANOVA. Dari rangkaian hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa  asimetri informasi berpengaruh positif terhadap terjadinya budgetary slack. Budgetary slack tetap dilakukan oleh manajer produksi dalam kondisi asimetri informasi apapun. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya pengaruh insentif. Agar lebih mudah mencapai target yang ditentukan oleh atasan, manajer produksi sengaja memanipulasi kemampuan aslinya. Sehingga ketika atasan menentukan target produksi perusahaan, tidak akan kurang dari target manipulasi dan tidak lebih dari kemampuan asli manajer produksi, yang tidak diketahui oleh atasan. Dengan demikian target lebih mudah dicapai, dan insentif besar dapat diterima oleh manajer produksi. Selanjutnya, individu dengan self-efficacy tinggi maupun rendah tetap memanfaatkan kondisi asimetri informasi yang terjadi pada perusahaan untuk melakukan budgetary slack.

Penulis: Zaenal Fanani, Georgina Elizabeth K. Saudale

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/view/21482/19629

Zaenal Fanani, Georgina Elizabeth K. Saudale (2018). Influence of Information Asymmetry and Self-Efficacy on Budgetary Slack: An Experimental Study. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 20, No. 2, November 2018, 62-72. https://doi.org/10.9744/jak.20.2.62-72

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).