Atasi Kerusakan Tulang dengan Stem Cell

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh lebah master

Penggunaan stem cells dalam perkembangan rekayasa jaringan organ terus berkembang dan menjadi trend dalam dunia medis. Periodontal regenerasi adalah perawatan kelainan periodontal yang bertujuan untuk mengembalikan jaringan keras dan jaringan lunak periodontal yang saat ini merupakan salah satu tujuan perawatan yang menjanjikan. Pengembangan stem cell di bidang periodontal banyak dilakukan, karena bila telah terjadi kerusakan pada jaringan periodontal maka kemampuan untuk beregenerasi pada jaringan-jaringan tersebut sangat terbatas.

Banyak penelitian dengan pendekatan biologis menunjukkan keberhasilan regenerasi pada berbagai jaringan dan organ tubuh, berkembang sebagai alternatif yang prospektif pada perawatan periodontal. Teknologi tersebut dikenal dengan istilah tissue engineering yang melibatkan morfogenesis jaringan baru dengan kesesuaian sel dan biologi molekuler terhadap perbaikan dan regenerasi periodonsium

Stem Cell di Bidang Kedokteran Gigi

Perkembangan stem cell pada bidang Kedokteran Gigi mengalami kemajuan yang pesat. Banyak dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengatasi berbagai kelainan dibidang kedokteran gigi. Karakteristik stem cell memiliki kemampuan untuk memperbarui diri, dan dapat berdeferensiasi menjadi multipotent serta dapat dilakukan kultur ex vivo dan bersifat plasticity. Sedangkan berdasarkan potensi dari stem cell maka dapat dibedakan menjadi totipoten, pluripoten, multipoten dan oligopoten/monopoten

Perkembangan saat ini menunjukkan bahwa dental stem cell telah menunjukkan potensi besar untuk memperbaiki jaringan periodontal. Dewasa ini sedang dikembangkan adult stem cells yang berasal dari jaringan gigi atau dental stem cells. Gigi berisi berbagai tipe stem cell yang   dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok pertama terdiri dari Dental Pulp Stem Cells (DPSCs), yaitu stem cells from human exfoliated deciduous teeth (SHED), dan adult dental pulp stem cells (ADPSCs).  Kelompok kedua adalah stem cells from the dental follicle (DFSCs) dan periodontal ligament stem cells (PDLSCs) dan Human gingival-derived mesenchymal stem cells (GMSC).

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menghasilkan Mesenchymal stem cells yang memiliki potensi Osteogenic. Akan tetapi pengembangan untuk aplikasi dalam perawatan masih sedikit dilakukan, sehingga perlu ditingkatkan dalam kegiatan klinik. Penggunanan scaffold yang digabungkan dengan stem cells perlu untuk di kembangkan mengingat kemampuan stem cells dalam pengembangan tissue engineering.

Selain itu, dibandingkan dengan MSCs berasal dari beberapa jaringan dewasa gigi lainnya seperti DPSCs dan PDLSCs, GMSCs mengungkapkan profil yang sama seperti molekul permukaan sel, dengan tingkat proliferasi yang tinggi, dan peningkatan penggandaan populasi. Dengan demikian dapat dengan mudah diperluas ex vivo untuk beberapa aplikasi klinis berbasis sel. Temuan ini telah memberikan bukti bahwa gingiva manusia mudah diakses dari rongga mulut atau sampel jaringan yang dibuang mengikuti beberapa prosedur gigi, dan bisa juga berfungsi sebagai sumber unik sel induk postnatal dengan fungsi terapi yang potensial dalam regenerasi dan perbaikan jaringan.

Pulpa gigi yang banyak digunakan sebagai sumber stem cell telah banyak dikembangkan. Penelitian yang dilakukan oleh Nam et al (2017) menyatakan bahwa DPSCs merupakan sumber stem cell yang potensial serta memiliki karakteristik yang sama dengan MSCs. Pada penelitian itu terbukti bahwa DPSCs memiliki potensi angiogenesis yang tinggi dan dibutuhkan dalam perbaikan organ yang mengalami kerusakan vascular.

Penelitan yang dilakukan oleh tim stem cell FKG UNAIR menggunakan graf dengan SHED yang di aplikasikan pada percobaan hewan tikus. Penelitian itu menunjukkan marker-marker petumbuhan tulang seperti BMP2, ALP, TGF-β1 dan Osteopntin yang signifikan. Sehingga sangat berpeluang pada pengembangan tulang. Penggunaan graf dengan SHED pada penderita periodontitis mengalami kerusakan tulang dari hasil evaluasi melalui CBCT menunjukkan pertumbuhan tulang cukup baik.

Bidang Kedokteran Gigi merupakan sumber bahan yang bisa digunakan dalam segala bidang kesehatan. Pengembangan penelitian stem cell pada Fakultas Kedokteran gigi Universitas Airlangga telah berkembang dengan pesat dan perlu untuk ditindak lanjuti dalam aplikasinya pada penderita yang membutuhkan perawatan dibidang periodontal serta bidang-bidang lainnya.

Penulis : Prof. Dr. Chiquita Prahasanti., drg Sp Perio (K)

Detail tulisan riset ini dapat dilihat di

http://ijms.sums.ac.ir/article_44962.html

Chiquita Prahasanti1, DMD., Ph.D, Lieke Halim Subrata, DMD, Tania Saskianti, DMD., Ph.D, Ketut Suardita3, DMD., PhD, Diah Savitri Ernawati4, DMD., Ph.D. 2019. Combined Hydroxyapatite Scaffold and Stem Cell from Human Exfoliated Deciduous Teeth Modulating Alveolar Bone Regeneration via Regulating Receptor Activator of Nuclear Factor-Κb and Osteoprotegerin System. Iran J Med Sci September 2019; 44 (5) : 415-421.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).