Tingkatkan Literasi Anak, FORMARA UNAIR Wujudkan Program Gubuk Baca di MI Kanzul Ulum Bangkalan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
ANTUSIASME peserta dalam Gubuk Baca jilid pertama di MI Kanzul Ulum, Desa Langkap, Burneh, Bangkalan, pada Minggu (15/9/2019). (Foto: Inas Hanifah)

UNAIR NEWS Salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian masyarakat. Forum Mahasiswa Madura (FORMARA) UNAIR mewujudkannya melalui program Gubuk Baca. Gubuk Baca merupakan program yang diusung oleh Departemen Pengabdian Masyarakat FORMARA UNAIR dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan kepedulian siswa terhadap buku bacaan. Acara tersebut berfokus pada kegiatan literasi untuk anak usia sekolah dasar (SD).

Kegiatan itu dibagi menjadi 4 jilid. Gubuk baca jilid pertama diadakan pada Minggu (15/9/2019) berlokasi di MI Kanzul Ulum, Desa Langkap, Burneh, Bangkalan, dengan kegiatan pembaruan buku bacaan dan edukasi yang dikemas dalam bentuk pemberian materi serta games.

“Buku-buku untuk pembaruan buku bacaan itu didapat dari donasi.” ujar Dewi Kusuma Wardani yang akrab dipanggil Dani, Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat.

“Untuk jilid pertama ini lebih fokus ke pengenalan tentang kebangsaan Indonesia dan Madura.” lanjut Dani.

Tujuannya, agar mereka  dapat mengetahui sedikit banyak tentang sejarah Indonesia dan Madura yang sebelumnya belum pernah didapatkan di mata pelajaran sekolah. Materi yang disampaikan yaitu seputar dasar negara, presiden yang menjabat saat ini, sejarah singkat mengenai Madura serta lagu-lagu daerah.

“Kita buat Gubuk Baca jilid pertama ini ringan dan menarik dulu, agar anak-anak tertarik dan antusias datang di acara selanjutnya.” tambah Dani.

Minimnya buku bacaan yang cukup untuk media belajar merupakan salah satu alasan pemilihan lokasi di MI Kanzul Ulum. Selain itu, peningkatan minat baca juga merupakan upaya untuk meminimalisir penggunaan gadget sejak dini.

Antusiasme anak-anak dalam mengikuti acara cukup tinggi. Mereka bersemangat mengikuti dari awal hingga akhir dan aktif dalam tanya jawab.

Setelah kegiatan edukasi di kelas, peserta kemudian dipersilahkan untuk melihat koleksi buku-buku yang telah diperbarui. Selain itu, salah satu dari peserta juga diminta untuk membacakan sebuah buku cerita di hadapan teman-temannya.

Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 20 siswa MI Kanzul Ulum. Hal itu menunjukkan bahwa anak-anak masih tertarik dan antusias dalam kegiatan literasi di sekolah.

“Perlu dibuat inovasi dalam kegiatan literasi, apalagi di daerah-daerah yang masih minim bacaan, agar anak-anak tertarik membaca buku.” pungkasnya. (*)

Penulis : Inas Hanifah

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).