Pencemaran Kadmium Tingkatkan Radikal Bebas Ikan Gambusia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi ikan gambusia. (Sumber: Kebun Paman)

Kadmium (Cd) adalah logam non-essential dan beracun, serta tidak diketahui peran pentingnya dalam proses biologis. Cd masuk ke lingkungan perairan berasal dari sumber antropogenik seperti penambangan, pengolahan logam dan penggunaan pestisida pertanian. Aktivitas vulkanik juga merupakan salah satu sumber alami kadmium di lingkungan perairan. Cd dapat terakumulasi dalam tubuh organisme akuatik (termasuk ikan) melalui air dan rantai makanan, yang dapat memiliki efek berbahaya bagi organisme tersebut maupun yang mengkonsumsinya.  Karena potensi toksik dan berada dalam waktu lama didalam lingkungan, Cd merupakan kontaminan yang menjadi perhatian utama untuk diteliti.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui efek toksik Cd terhadap organisme akuatik. Salah satunya adalah efek toksik kadmium terhadap meningkatya radikal bebas (reactive oxygen species (ROS)) yang menyebabkan kerusakan oksidatif makromolekul biologis. Dalam sel, ada keseimbangan antara produksi ROS dan pertahanan antioksidan yang merupakan mekanisme untuk menurunkan kadar ROS. Superoxide dismutase (SOD), catalase (CAT), dan glutathione peroxidase (GPx) merupakan bagian dari sistem antioksidan yang melindungi sel terhadap ROS. Ketika tingkat produksi ROS melebihi kapasitas antioksidan sel, stres oksidatif yang parah akan mengakibatkan kerusakan oksidatif.

Selain menggunakan indikator indeks enzim, stres oksidatif dapat diketahui melalui adanya peroksidasi lipid yang ditunjukkan oleh meningkatnya kadar malondialdehyde (MDA) sebagai konsekuensi dari kerusakan sel. Dalam banyak penelitian, biomarker stres oksidatif telah digunakan untuk mengevaluasi efek toksik, karena lingkungan akuatik memiliki potensi untuk menginduksi stres oksidatif pada organisme ikan (yaitu melalui produksi radikal bebas).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak cadmium nitrat (CdNO3) pada ikan dalam kondisi eksperimental. Secara rinci, tujuannya adalah untuk menilai efek paparan akut CdNO3 pada pertumbuhan, perubahan histopatologis pada organ insang dan aktivitas beberapa penanda stres oksidatif yaitu: aktivitas enzim catalse (CAT), superoksida dissmutase (SOD), hidrogen peroksidase (H2O2), glutathione S-peroxiadase (GSH ), glutathione peroxidase (GPx), protease dan produk-produk dari peroksidasi lipid (MDA).

Berdasarkan hasil penelitian, CdNO3 pada kadar sedang hingga tinggi dapat meningkatkan radikal bebas yang ditunjukkan oleh meningkatkan beberapa indikator stress oksidatif (CAT, SOD, H2O2, GSH, GPx, protease dan MDA).  Namun demikian, pada kadar tersebut CdNO3 tidak mempengaruhi pertumbuhan maupun kerusakan histopatologis insang ikan gambusia. (*)

Penulis: M A Adam, Maftuch, Y. Kilawati, A. Soegianto, dan Y. Risjani

Untuk mengetahui lebih detail tentang pengaruh pencemaran kadmium terhadap peningkatan radikal bebas ikan gambusia dapat dibaca pada penelitian berikut.

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/259/1/012004

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).