Perairan yang Tercemar Logam Berat Merusak Jaringan Cacing Tubifex sp.

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Logam berat termasuk stressor untuk organisme akuatik. Berbagai stresor fisik, kimia, dan terpolusi dapat menyebabkan gangguan pensinyalan homeostatis seluler, kelangsungan hidup dan sel (Afanas’ev, 2010; Rocha et al., 2010). Gangguan homeostatis seperti stimulasi pertumbuhan, pensinyalan dan kelangsungan hidup sel dimediasi oleh radikal bebas (Reactive Oxygen Species, ROS) yang diproduksi oleh sel sebagai respons terhadap stresor. Selain itu, meningkatkan produksi ROS, berbagai stresor meningkatkan produksi antioksidan enzimatik seperti superoksida dismutase (SOD) (Izyumova et al., 2010). Superoksida dismutase (SOD) merupakan enzim antioksidan yang bertanggung jawab untuk mengubah radikal anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen molekuler dan penting untuk mengontrol kadar ROS (Perry et al., 2010). Malondialdehyde (MDA) diperlukan sebagai penanda stres oksidatif.


MDA adalah produk akhir dari peroksidasi lipid dan sangat digunakan untuk mendefinisikan stres oksidatif (Bulut et al., 2007). Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis air di Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur Indonesia. Perairan ini adalah tempat untuk kegiatan rumah tangga dan untuk mengairi sawah. Namun, air di daerah ini dilintasi oleh limbah pabrik yang berada di daerah tersebut. Limbah pabrik yang dibuang ke air mengandung bahan organik dan anorganik termasuk logam berat. Berdasar studi pendahuluan pada tahun 2017, logam yang ditemukan dalam air ini adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), kadmium (Cd), Seng (Zn), dan tembaga (Cu). Logam berat termasuk Hg, Cd, Zn, Pb dan Cu memiliki toksisitas tinggi dan terakumulasi dalam tubuh organisme (Soegianto et al., 2010; Murthy et al. , 2011).

Beberapa cacing akuatik ditemukan dalam pengolahan air limbah seperti Tubificidae, Lumbriculidae dan Aeolosomatidae. Salah satu Annelids yang bertahan di air di daerah ini adalah cacing Tubifex sp. Tubificidae (misalnya Tubifex) memiliki tingkat konsumsi yang tinggi, rentang hidup yang panjang dan memiliki kemampuan untuk mentolerir polutan dan senyawa beracun di ekosistem perairan (Zhang, 2012). Oleh karena itu, mengingat bahaya logam berat dan pentingnya air di daerah ini, perlu untuk mempelajari efek logam berat pada cacing Tubifex sp. dalam air yang terkontaminasi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar superoksida dismutase (SOD), dan malondialdehyde (MDA) di Tubifex sp. cacing dan untuk mengamati efek biologis logam berat di Tubifex sp. jaringan dengan menggunakan histologi.

Penelitian ini menggunakan metode survei, sedangkan pengukuran SOD dan MDA dilakukan dengan menggunakan Bio Assay Kits dan histologi dilakukan menggunakan mikroskop Olympus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar SOD tertinggi di Tubifex sp. adalah (12,29 ± 0,08 U / mL), sedangkan konsentrasi MDA menurun dengan tingkat MDA terendah adalah (15,40 ± 7,07 nmol / g). Logam berat menyebabkan kerusakan pada jaringan Tubifex sp., terutama di lapisan dermis dan rongga tubuh melalui pengamatan histologis.

Untuk mengetahui lebih detail Pengaruh logam berat dalam merusak jaringan cacing Tubifex sp. dapat dibaca pada makalah berikut.

Judul: EFFECT OF HEAVY METALS ON SUPEROXIDE DISMUTASE (SOD), MALONDIALDEHYDE (MDA), AND EPIDERMAL HISTOLOGY OF TUBIFEX SP. WORM

Penulis: IRAWATI MEI WIDIASTUTI, ASUS MAIZAR SURYANTO HERTIKA, MUHAMMAD MUSA, DIANA ARFIATI AND AGOES SOEGIANTO*

*dapat dihubungi melalui: agoes_soegianto@fst.unair.ac.id

Website: http://www.envirobiotechjournals.com/article_abstract.php?aid=9723&iid=277&jid=4

Dan https://www.researchgate.net/publication/335516605_EFFECT_OF_HEAVY_METALS_ON_SUPEROXIDE_DISMUTASE_SOD_MALONDIALDEHYDE_MDA_AND_EPIDERMAL_HISTOLOGY_OF_TUBIFEX_SP_WORM

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).