UNAIR NEWS – Meski relatif muda diantara 43 program studi yang diampu Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, namun program studi S1 Kebidanan FK UNAIR terlihat begitu serius mengembangkan diri. Standar dan kualitas pendidikan prodi S1 Kebidanan ini telah terakreditasi oleh dua badan akreditasi nasional maupun internasional.
Antara lain oleh Asean University Network-Quality Assurance (AUN-QA) tahun 2018 dengan nilai memuaskan, serta memperoleh akreditasi A dalam dua periode. Pertama tahun 2013 dari BAN-PT dan tahun 2018 dari Lam-PTKes.
Saat ini, Prodi S1 Kebidanan FK UNAIR sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, the Natural Sciences and Mathematics (ASIIN), pada Desember 2019 mendatang.
Selain telah mengantongi akreditasi A, Ketua Program Studi S1 Kebidanan FK UNAIR, Baksono Winardi, dr., SpOG(K) mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya meningkatkan kompetensi dan skill para dosen. Antara lain dengan mengirim staf melakukan studi ke luar negeri, seperti UK dan Australia.
Prodi S1 Kebidanan FK UNAIR bahkan telah menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi manca negara di bidang midwifery education, antara lain dengan Flinders University Adelaide, La Trobe University Australia, dan University of Nottingham United Kingdom.
Prestasi bertambah, ketika Prodi S1 Kebidanan FK UNAIR juga terpilih sebagai salah satu Centre of Excellence (CoE) Pendidikan Kebidanan (midwifery) di tingkat nasional oleh United Nation Population Fund (UNFPA) dan Pemerintah Kanada. Peluang ini semakin terbuka lebar untuk maju ke kancah internasional.
”Dengan adanya program pengembangan Center Of Excellence ini kami berharap Prodi S1 Kebidanan FK UNAIR dapat mendukung visi Universitas AIrlangga mencapai World Class University,” tekadnya.
Sejalan dengan visi Prodi S1 Kebidanan yang menekankan pada kualitas di tingkat nasional dan internasional, berorientasi pada kebutuhan kesehatan ibu dan anak di tatanan masyarakat sesuai perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan moral.
Baksono berharap, dengan predikat CoE dan terakreditasi internasional, lulusan bidan FK UNAIR kelak setidaknya bisa mengatasi persoalan kematian ibu hamil, serta berkontribusi mengatasi permasalahan angka kesehatan anak.
”Nanti dengan kita terakreditasi internasional artinya lulusan kita diakui secara internasional, jadi tidak hanya regional. Kita juga sudah menerima mahasiswa dari luar negeri, yaitu dari Brunei Darussalam,” tambahnya. (*)
Penulis : Sefya Hayu Istighfaricha
