FKp UNAIR Optimalkan Peran Mahasiswa dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SETHO Hadisuyatmana, S.Kep., Ns., M.NS sedang menyampaikan materi pada Diskusi Publik (Dispub) 2019 yang digelar FKp pada Sabtu (7/2019). (Foto: Rissa Ayu F)

UNAIR NEWS — Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar diskusi publik pada Sabtu (7/8/2019) di Aula Kahuripan Lantai 3 ruang 300. Diskusi itu mengundang dua pemateri yakni Dr. Ahsan, S.Kp.,M.Kes. sebagai Pengurus DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Setho Hadisuyatmana, S.Kep., Ns., M.NS sebagai salah satu Dosen FKp Unair. FKp berusaha membangun pemahaman kepada mahasiswa agar siap dalam menghadapi revolusi 4.0, mengingat profesi perawat merupakan salah satu profesi yang akan merasakan dampak besar perubahan karena diprediksi akan tergantikan oleh robot perawat.

“Perawat yang dibutuhkan adalah perawat yang spesifik, perawat bedah, perawat jiwa, perawat maternalis dan lainnya. Karena perawat yang tidak memiliki spesialisasi akan sulit bersaing dan tenggelam dalam era digitalisasi,“ tutur Ahsan.

Perawat harus bisa mengimbangi dan beradaptasi dengan teknologi, rekonstruksi pola pikir yang responsif terhadap revolusi industri juga diperlukan, seperti desain ulang kinerja keperawatan dengan pendekatan human digital dan keahlian berbasis digital.

“Saya akan membuat video tutorial untuk merawat penyakit di rumah nih,” ujar Setho dosen FKp UNAIR.

Setho mencontohkan salah satu kesempatan yang dapat diambil bagi mahasiswa keperawatan untuk beradaptasi dengan teknologi. Munculnya kajian baru yang menarik dalam dunia keperawatan yakni “adiksi internet”.

“Perawat itu nanti kerjanya hanya di rumah sakit saja, ternyata tidak. Sekarang perawat sudah bisa berkiprah pada dunia health enterpreneurship,” tuturnya.

Peluang seorang perawat menghadapi disrupsi informasi yang terjadi membuat perawat akan mengalami perubahan peran. Dengan penggunaan data base pasien, perawat dapat menganalisis perkembangan dunia keperawatan.

Keperawatan di masa depan akan mengarah pada penggunaan robot perawat yang dapat menggantikan beberapa fungsi keperawatan. Hal itu bukan tidak mungkin dilakukan dengan dukungan teknologi. Saat ini, sudah diciptakan robot yang bisa memberikan obat.

“Perawat tidak dapat digantikan oleh mesin, karena caring, simpati dan empati tidak dapat digantikan,” pungkasnya.

Namun Setho tetap optimis memandang keberlanjutan dunia keperawatan, tetapi seorang perawat harus terus memengikuti perkembangan jaman. (*)

Penulis : Rissa Ayu F

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).